Pentas seni ini melibatkan hampir 600 pemain dari berbagai daerah di Indonesia, dari Padang, Jambi hingga Bali, dan diperkirakan total pemain mencapai seribu dalam dua hari pagelaran. Kegiatan ini juga didukung oleh Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNPTS) yang menyediakan lahan konservasi untuk program penanaman pohon berkelanjutan.
Eksotika Bromo kini telah memasuki tahun ke-8 pelaksanaannya dan berhasil menjadi acara prioritas nasional yang mendapat perhatian dari Kementerian Kebudayaan.
"Ini adalah kebanggaan bagi Jawa Timur, karena Eksotika Bromo merupakan satu-satunya event di wilayah ini yang dilabeli prioritas kementerian," ungkap Heri.
Meski menghadapi tantangan izin dan pengelolaan ruang terbuka, panitia tetap berkomitmen menghadirkan gelaran berkualitas dengan nuansa modern namun tetap mempertahankan kelestarian budaya dan alam Bromo.
Bupati Probolinggo dijadwalkan membuka acara dan turut membacakan puisi, sementara tim kurator dari kementerian juga siap mendukung pelaksanaannya.
"Harapannya para penonton, terutama generasi muda, bisa menikmati pertunjukan dengan nyaman dan menyerap nilai-nilai cinta lingkungan serta budaya yang kami tampilkan," pungkas Heri Lentho.
Editor : Ali Masduki
Artikel Terkait
