Hidupkan Semangat Jasmerah, Cucu Bung Karno Ajak Gen-Z Surabaya Jalan-jalan Santai Melek Sejarah

Arif Ardliyanto
Puti Guntur Soekarno ajak generasi muda Surabaya hidupkan semangat Jasmerah lewat jalan santai melek sejarah jelang Hari Pahlawan 10 November. Foto iNewsSurabaya/arif

SURABAYA, iNewsSurabaya.id – Semangat Perjuangan selalu dikobarkan di Kota Pahlawan. Langkah efektif dilakukan Anggota DPR RI, Puti Guntur Soekarno yang mengajak generasi muda Surabaya untuk meneladani semangat Jasmerah atau Jalan-jalan Santai Melek Sejarah yang dulu sering dikenal dengan arti Jangan Sekali-kali Melupakan Sejarah.

Acara ini digelar menjelang peringatan Hari Pahlawan 10 November, sebagai bentuk ajakan untuk mengenal kembali jejak perjuangan Bung Karno dan para pahlawan di Kota Pahlawan.

Dalam sambutannya, cucu dari Proklamator RI Ir. Soekarno menekankan pentingnya anak muda memahami sejarah bangsanya sendiri. “Bung Karno selalu mengingatkan, Jasmerah — jangan sekali-kali meninggalkan sejarah. Anak muda zaman sekarang jangan menganggap kata-kata itu kuno. Justru dari sejarah kita belajar tentang jati diri bangsa,” ujar Puti juga Ketua DPP PDI Perjuangan Bidang Pendidikan di hadapan puluhan pelajar di Kantor DPC PDI Perjuangan Surabaya. 


Puti Guntur Soekarno ajak generasi muda Surabaya hidupkan semangat Jasmerah lewat jalan santai melek sejarah jelang Hari Pahlawan 10 November. Foto iNewsSurabaya/arif

Menurutnya, banyak generasi muda Surabaya yang belum mengetahui bahwa Bung Karno lahir di Surabaya, bukan di Blitar seperti yang sering disangka. “Kota ini bukan hanya tempat perjuangan, tapi juga tempat lahirnya ide-ide besar tentang kemerdekaan,” ujarnya.

Kegiatan jalan santai ini dimulai dari kawasan Hotel Majapahit di Jalan Tunjungan yang dulu dikenal sebagai Hotel Yamato, tempat berkibarnya bendera Belanda yang dirobek oleh pemuda Surabaya menjadi Merah Putih sebagai simbol perlawanan terhadap Belanda. 

Rute perjalanan juga menyusuri rumah H.O.S. Tjokroaminoto di Peneleh, tempat Bung Karno muda belajar tentang politik, nasionalisme, dan perjuangan melawan kolonialisme. Selanjutnya perjalanan dilakukan ke makam dan musium Dr. Soetomo

Puti menjelaskan, kegiatan ini tidak sekadar wisata kota, tetapi juga sarana edukasi kebangsaan yang membangkitkan semangat nasionalisme melalui program Jas Merah atau jalan-jalan santai melek sejarah yang merupakan gagasan dan programnya. 

“Lewat jalan santai ini, anak muda bisa bersenang-senang sekaligus belajar tentang sejarah bangsanya sendiri. Ini cara baru mencintai Indonesia,” katanya.

Editor : Arif Ardliyanto

Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network