Pada tahun 2025, tercatat sekitar 15 ribu siswa di Surabaya dan Sidoarjo menerima manfaat PIP. Rinciannya, sekitar 10 ribu penerima di Surabaya dan 5 ribu penerima di Kabupaten Sidoarjo.
Adies berharap bantuan tersebut benar-benar dimanfaatkan untuk kepentingan pendidikan. Ia juga mengimbau masyarakat yang belum menerima atau mengalami kendala pencairan agar segera berkoordinasi dengan petugas atau koordinator wilayah setempat.
“Silakan lapor dan koordinasi. Kami ingin memastikan tidak ada hak siswa yang terlewat,” tegas Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar itu.
Lebih lanjut, Adies menjelaskan bahwa PIP dan KIP tidak hanya bertujuan mencegah putus sekolah, tetapi juga menarik kembali anak-anak yang sempat berhenti agar dapat melanjutkan pendidikannya. Bantuan ini dapat digunakan untuk kebutuhan personal siswa, seperti seragam, alat tulis, biaya transportasi, hingga uang saku.
Salah satu kisah inspiratif datang dari wilayah Kenjeran, Surabaya. Seorang anak yang sebelumnya nyaris gagal melanjutkan kuliah karena keterbatasan biaya, kini bisa mengenyam pendidikan tinggi berkat bantuan KIP. Bagi keluarga tersebut, program pemerintah ini menjadi pintu menuju masa depan yang lebih baik.
Dalam kegiatan reses itu, Adies turut didampingi pengurus Partai Golkar Surabaya serta sejumlah anggota DPRD, di antaranya Arif Fathoni, Akmarawita Kadir, Achmad Nurdjayanto, serta anggota DPRD Sidoarjo Adiel Muhammad Kanantha.
Editor : Arif Ardliyanto
Artikel Terkait
