SURABAYA, iNews.id - Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya bekerjasama dengan PT Teknindo Geosistem Unggul berhasil mengembangkan alat deteksi kelongsoran tanah realtime berbasis internet. Instrumen geoteknik yang dikenal dengan nama inclinometer itupun telah dilakukan uji coba perdana, di workshop PT Teknindo Geosistem Unggul, kawasan Tambak Sawah, Kecamatan Waru, Kabupaten Sidoarjo, Rabu (10/11/2021).
Inisiasi pembuatan inclinometer realtime berbasis internet tersebut dilakukan berdasarkan Kesepakatan Kerjasama, antara ITS dan PT Teknindo Geosistem Unggul dengan Fakultas Vokasi ITS pada tanggal 2 September 2021. Selanjutnya, kesepakatan itu ditindaklanjuti dengan Perjanjian Kerjasama antara PT Teknindo Geosistem Unggul dan Divisi Inkubator dan Inovasi Teknologi Depertemen Teknik Instrumentasi Fakultas Vokasi ITS pada tanggal 17 September 2021.
Menurut Direktur PT Teknindo Geosistem Unggul, Wahyu P. Kuswanda, inclinometer bermanfaat untuk mendeteksi adanya pergerakan horisontal tanah. Inclinometer diaplikasikan pada lereng perbukitan, jalan raya maupun jalan rel di atas timbunan tinggi, hingga bendungan tipe urugan. Bisa diaplikasikan juga pada galian basemen gedung bertingkat.
"Semuanya itu bertujuan sebagai sistem peringatan dini (early warning system) terhadap adanya kemungkinan terjadinya kelongsoran tanah," katanya.
Wahyu menjelaskan, bahwa inclinometer bukan alat baru di Indonesia. Sebagai aplikator inclinometer sejak tahun 2005, selama ini PT Teknindo Geosistem Unggul masih harus mengimpor dari pabrikan luar negeri. Selain itu, belum dibuat berbasis internet. Dengan berbasis internet maka adanya kemungkinan terjadi kelongsoran tanah bisa dideteksi secara realtime, kapan saja dan dari mana saja. Sehingga dengan pengembangan alat ini akan memberikan konstribusi besar bagi perkembangan ilmu geoteknik di Indonesia.
“Inclinometer yang kami buat ini bukan peralatan baru. Namun berkolaborasi dengan ITS kami telah berhasil membuat sendiri dan mengembangkannya dengan berbasis internet. Kelebihannya bisa digunakan sebagai early warning system adanya kelongsoran tanah secara real time, kapan saja dan dari mana saja. Ini merupakan konstribusi besar bagi perkembangan ilmu geoteknik di Indonesia," kata Wahyu, Humas Tim Mitigasi Kelongsoran Jalan Raya Gubeng Surabaya tahun 2018.
Sementara itu Dekan Fakultas Vokasi ITS, Prof. M. Sigit Darmawan, menjelaskan bahwa keberhasilan pengembangan inclinometer realtime berbasis internet ini menunjukkan keberhasilan dari program kerjasama dan matching interest antara dunia industri dan dunia kampus. Dalam hal ini permasalahan kemandirian instrumen geoteknik pada PT Teknindo Geosistem Unggul telah terjawab setelah bekerjasama dengan Fakultas Vokasi ITS.
“Keberhasilan pengembangan alat ini menunjukkan keberhasilan dari program kerjasama dan matching interest antara dunia industri dan dunia kampus. Dalam hal ini, kemandirian kebutuhan instrumen geoteknik pada PT Teknindo Geosistem Unggul telah terwujud setelah bekerjasama dengan Fakultas Vokasi ITS," terangnya.
Lebih lanjut Prof. Sigit mengatakan, keberhasilan pengembangan inclinometer realtime berbasis internet merupakan salah satu permulaan capaian yang akan terus diikuti dengan keberhasilan kerja sama dengan industri lainnya. Kata dia, kerjasama seperti itu akan bermanfaat dalam mendukung program nasional pembangunan infrastruktur, serta progam Dirjen Pendidikan Tinggi Vokasi dan Kementerian Pendidikan Nasional Indonesia.
“Ini merupakan salah satu permulaan capaian yang akan terus diikuti dengan keberhasilan kerja sama dengan industri lainnya. Karena ini akan bermanfaat dalam mendukung program nasional pembangunan infrastruktur serta progam Dirjen Pendidikan Tinggi Vokasi dan Kementerian Pendidikan Nasional Indonesia," pungkasnya.
Editor : Ali Masduki