get app
inews
Aa Text
Read Next : Kolaborasi Kapal Garden Hotel Malang dan Travel Agent, Bangun Sinergi di Blue Ocean Meeting Space

Kisah Pilu Tragedi Kanjuruan, Tak Ingat Dirinya hingga Mata Merah Menyala

Rabu, 12 Oktober 2022 | 15:45 WIB
header img
Insiden Stadion Kanjuruan, Malang Jawa Timur benar-benar membuat trauma penonton yang datang, Cahya Nur menjadi korban yang mengakibatkan lupa ingatan. Foto Okezone

MALANG, iNews.id - Insiden Stadion Kanjuruan, Malang Jawa Timur benar-benar membuat trauma penonton yang datang. Salah satunya Cahayu Nur Dewata, remaja ini mengalami luka batin, ingatan, hingg mata.

Ia tertunduk lemas pasca Tragedi Kanjuruhan Malang yang menimpanya. Namun ia bersyukur karena tidak masuk dalam korban meninggal yang tercatat 132 suporter di Stadion Kanjuruhan Malang.

Ditemui di kediamannya Jalan Pulau Galang Nomor 2, Kelurahan Ciptomulyo, Kecamatan Sukun, Kota Malang, Cahayu Nur tak bisa lagi mengingat pasti kejadian memilukan itu. Ingatannya masih hilang, dan belum kembali sepenuhnya, bahkan skor akhir Arema FC vs Persebaya Surabaya saja dan siapa yang menang ia tak ingat.

Ingatannya baru mulai kembali saat ditunjukkan foto-foto dan video. Ia pun baru kembali mengingat masa-masa kecilnya sejak Selasa kemarin, saat ibu kandungnya Nurul Laily Trilestari memperlihatkan dari foto-foto dirinya yang tersimpan.

"Ingatannya belum kembali, nggak ingat. Kemarin belum ingat, ingatnya waktu kecil-kecil waktu SD, TK, kejadian terakhir nggak ingat, yang terakhir belum ingat, baru ingat kemarin, terputus-putus tapi," kata Laily saat ditemui di rumahnya, pada Rabu siang (12/10/2022).

Dari pemeriksaan medis dijelaskan, Cahayu mengalami pendarahan di otak, diduga akibat terinjak-injak saat menonton pertandingan Arema FC vs Persebaya Surabaya. Remaja berusia 16 tahun ini juga sempat dinyatakan koma tak sadarkan diri selama tiga hari dan harus menjalani perawatan intensif di RSUD Kanjuruhan.

"Sempat koma tiga hari di RSUD Kanjuruhan, jadi waktu sehabis kejadian itu kakaknya pertama nyari di Stadion Kanjuruhan, terus ketemunya di RS Wava Husada, dari Wava Husada dibawa ke RSUD Kanjuruhan, disitu koma tiga hari," ungkapnya.

Saat ditanya apakah anaknya mengalami amnesia pasca tragedi itu, Laily tak tahu. Sebab belum ada penjelasan lebih lanjut dari dokter yang merawatnya. Sang anaknya baru kembali menjalani kontrol usai pulang dari rumah sakit pada Kamis besok di RS Hermina Kota Malang.

Selain hilang ingatan, Cahayu juga mengalami rasa sakit di tangan kanannya. Bahkan hingga kini tangan kanannya tak bisa untuk sekedar diangkat dan digerakkan. "Nggak bilang, katanya baik-baik saja, tapi yang tangan kanan nggak bisa digerakkan. Saya terapikan bisa gerak sedikit, tapi belum bisa apa-apa sampai saat ini. Jalan juga susah, kemarin juga hampir jatuh mau jalan di rumah itu," terangnya.

Di sisi lain Cahayu Nur Dewata mengakui tak mengingat apapun mengenai pertandingan itu. Bahkan ia tak mengingat siapa pemenang laga Derby Jawa Timur itu. Dirinya hanya mengingat lontaran gas air mata yang mengarah ke tribun.

"Terakhir ingat lihat gas air mata, (pertandingan yang menang), nggak ingat Cuma ingat teman yang meninggal, berangkat lima orang, yang meninggal satu," kata Cahayu.

Kondisi matanya pun hingga kini masih buram dan jelas. Matanya masih sangat merah 12 hari pasca Tragedi Kanjuruhan terjadi. Tapi ia mengingat kenapa matanya bisa merah dan kejadiannya pasca itu.

"Nggak tahu kenapa (matanya merah), nggak ingat sama sekali. Cuma ingat pingsan gara-gara gas air mata, sesak napas. Sekarang masih lemas, (mata) agak buram, kemarin agak membaik, agak ada sakit (di mata), (ingatan) agak samar-samar," pungkasnya.

Editor : Arif Ardliyanto

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut