Secara umum Tim ESN melihat ada 3 faktor penyebab pencemaran mikroplastik di Teluk Palu
1. Minimnya layanan pengangkutan sampah dari rumah-rumah penduduk ke Tempat Pengumpulan sampah sementara. Secara umum kota/kabupaten di Indonesia hanya mampu melayani kurang dari 40% penduduk, sehingga 60% penduduk Indonesia tidak terlayani pengangkutan sampah.
Mereka umumnya membakar sampah, menimbun dan membuangnya ke sungai, tiap tahun Indonesia membuang 3 juta ton sampah plastik ke laut melalui sungai dan menjadikan Indonesia menjadi penyumbang sampah plastik terbesar kedua setelah China.
2. Minimnya kesadaran memilah sampah dan membuang sampah pada tempatnya, Indeks kepedulian lingkungan penduduk Indonesia masih rendah yaitu 0,56 dari skala 0-1, rendahnya kepedulian inilah yang menyebabkan penduduk Indonesia membuang sampah seenaknya, termasuk membuang sampah ke sungai
3. Masifnya penggunaan Plastik sekali pakai, plastik sekali pakai seperti tas kresek, sedotan, Styrofoam, popok dan botol plastik masih massif digunakan di Kota Palu dan Donggala sehingga perlu pengendalian penggunaan plastik sekali pakai.
Editor : Ali Masduki