Didiek mengatakan, melalui film ini KAI ingin mengedukasi masyarakat terutama generasi milenial dengan cara kekinian, salah satunya melalui sebuah karya seni berupa film.
"Film dokumenter dan film pendek ini menjadi bentuk sumber informasi yang pas untuk memperkenalkan perusahaan ke publik karena membangun sebuah koneksi emosional dengan penonton," kata dia.
Tidak hanya mempromosikan film dari KAI dan KAI Commuter, kegiatan roadshow ini juga disertai berbagai kegiatan sosial. Diantaranya mengajak santri untuk melakukan khataman Al-Qur'an selama dalam perjalanan menggunakan kereta api dari Stasiun Bandung hingga ke Surabaya dan berakhir di Stasiun Gambir selama 4 hari perjalanan.
KAI mengajak dengan 15 santri Pondok Pesantren Tahfidzul Qur’an Al’ashr Almadani, Kota Bandung yang akan membaca Al-Qur'an selama dalam perjalanan. Para santri menargetkan dapat melakukan khataman Al-Qur'an hingga 11 kali selama jalannya kegiatan.
“Digelarnya kegiatan khataman Al-Qur’an ini sebagai upaya KAI untuk memohon kepada Tuhan YME agar perjalanan kereta api senantiasa diberikan keselamatan dan kelancaran. Sebagai ikhtiar, KAI secara rutin juga terus meningkatkan keandalan sarana dan prasarananya,” ungkap Didiek.
Selain itu, KAI dan KAI Commuter melakukan program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) dengan membagi-bagikan berbagai bantuan di sejumlah kota dengan total Rp640.000.000.
Bantuan-bantuan tersebut di antaranya berupa pemberian motor sampah di Bandung, perbaikan jalan di Sukoharjo, renovasi masjid serta pembangunan ruang kelas baru dan pemagaran sekolah di Malang, bantuan yayasan pendidikan di Pemalang, pembuatan jalan dan saluran air serta bantuan pengadaan bak sampah di Tegal, dan bantuan pembuatan talud di Brebes.
Editor : Ali Masduki