Logo Network
Network

Ketua CIFA Eddy Widjanarko Ungkap Tantangan Bisnis Persepatuan

Lukman
.
Sabtu, 26 November 2022 | 07:37 WIB
Ketua CIFA Eddy Widjanarko Ungkap Tantangan Bisnis Persepatuan
Eddy Widjanarko, terpilih sebagai Ketua Confederation of International Footwear Association (CIFA) 2023. Foto: MPI/Lukman

SURABAYA, iNews.id - Ketua Umum Asosiasi Persepatuan Indonesia (Aprisindo), Eddy Widjanarko, terpilih sebagai Ketua Confederation of International Footwear Association (CIFA) 2023 dalam ajang International Footwear Conference (IFC) ke-39 di Hongkong, pertengahan November lalu. 

Menurut Eddy, dengan kondisi ekonomi saat ini, termasuk ancaman resesi yang diprediksi banyak kalangan, akan terasa imbasnya di industri alas kaki.

"Karena perlambatan ekonomi, konsumen akan membatasi belanjanya. Sehingga menyebabkan over stock di toko-toko," ungkap Eddy, Jumat (25/11/2022).

Karena itu, kata dia, satu bulan terakhir di tahun ini dan tahun depan menjadi tantangan yang besar untuk menghadapi kondisi ekonomi yang diprediksi resesi tersebut. 

Saat ini saja, Eddy menyebut beberapa brand besar sudah menyatakan akan mengurangi order ke semua negara tempat produksinya hampir 50 persen. Setidaknya tiga brand besar sepatu untuk keperluan olahraga sudah menyatakan hal tersebut. 

”Pengurangan order akan berlaku 5-6 bulan ke depan dengan harapan stok yang sekarang masih menumpuk di toko sudah terjual dan kemudian mereka akan menambah lagi ordernya bahkan bisa naik hingga 30 persen,” beber Eddy.

Dari pemesanan tersebut, lanjut dia, Indonesia diperkirakan bisa menyerap sekitar 80 persen order yang ada jika dibandingkan dengan sebelum pandemi. Industri alas kaki di Indonesia tentu juga tidak akan lepas dari imbas resesi global tersebut. 

”Ekspor pasti akan turun. Tapi untuk pasar domestik harapannya bisa kembali bagus karena suasana pandemi di Indonesia sudah terkendali, toko-toko buka, sekolah juga sudah normal kembali. Karena itu kami yakin pasar domestik mengalami kenaikan permintaan,” papar Eddy.

Namun, kata dia, adanya lockdown di China akibat pandemi, sejak tahun 2020 lalu, berhasil menaikkan ekspor alas kaki Indonesia.

"Tercatat di tahun 2020, ekspor sepatu mengalami kenaikan 8,97 persen, tahun 2021 naik 28,3 persen dan pada periode Januari - September 2022 ini, sudah ada kenaikan 35,57 persen," katanya.

Follow Berita iNews Surabaya di Google News

Halaman : 1 2
Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.