Sedangkan penutupan kedua kembali dilakukan pada Jumat pagi. Pelabuhan ditutup selama kurang lebih satu jam, mulai pukul 09.20 wib sampai pukul 10.45 wib," ujar Widodo.
Widodo menambahkan bahwa angin kencang tersebut berpotensi membuat kapal sulit bersandar ke dermaga. Sebenarnya kapal melakukan penyebrangan telah memiliki alat untuk mengukur kecepatan angin,"jelasnya.
Sebelumnya Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kabupaten Banyuwangi mencatat kecepatan angin mencapai 30 knot atau 55,56 kilometer per-jam.
Prakirawan BMKG Kabupaten Banyuwangi, Gumintar mengatakan, angin kencang tersebut karena adanya low pressure area (LPA) atau daerah tekanan rendah yang menyebabkan gangguan cuaca buruk.
"Sehingga, hampir seluruh wilayah bisa masih terjadi hukan intensitas sedang hingga lebat yang disertai angin kencang. Dampak LPA menyebabkan angim kencang.
Akibat angin kencang, banyak potensi bencana yang terjadi, mulai dari gelombang tinggi, pohontumbang serta rumah ambruk,"tambah Gumintar.
Editor : Arif Ardliyanto