get app
inews
Aa Text
Read Next : Perairan Tercemar Mikroplastik, Pelajar di Banyuwangi Jadi Detektif Sungai

Pegiat Lingkungan Ingatkan Bahaya Mikroplastik

Kamis, 02 Februari 2023 | 17:28 WIB
header img
Ecoton dan AKSI Nusantara menggelar aksi damai di Alun - Alun Kota Malang, Jawa Timur, Kamis (02/2/2023). Foto/Ecoton for iNewsSurabaya.id

Rafika  menjelaskan, mikroplastik yang ada di lingkungan dapat menyerap dan mengangkut bahan kimia beracun dilingkungan menuju rantai makanan manusia.

Dari semua penyakit yang mempengaruhi kesehatan manusia, diperkirakan lebih dari 50% murni akibat faktor lingkungan.

Para peneliti menemukan bahwa mikroplastik polipropilena akan dengan mudah menyerap senyawa organik hidrofobik dan disebut sebagai polutan organik persisten (POP).

Pembakaran terbuka plastik dan produk plastik melepaskan polutan seperti logam berat, dioksin, PCB dan furan yang bila terhirup dapat menimbulkan risiko kesehatan terutama gangguan pernapasan.

Saat produksi plastik ditambahkan juga zat additif untuk memberikan karakteristik dan sifat bahan plastik, seperti fleksibilitas dan tahan terhadap panas dan sinar UV.

“Zat-zat ini tidak terikat secara kovalen dengan plastik, dan dapat dengan mudah larut dan terakumulasi (mengendap) di lingkungan,” tutur Rafika.

Zat aditif tersebut, lanjutnya, berpotensi tersalurkan kedalam tubuh organisme dan menyebabkan gangguan hormon endokrin.

Paparan mikroplastik pada ibu hamil menyebabkan berkurangnya berat testis pada calon bayinya, merusak sel epitel pada reproduksi dan penurunan jumlah sperma.

Paparan mikroplastik dapat menyebabkan kerusakan vas deferens, viabilitas dan konsentrasi sperma menurun, meningkat malformasi sperma, dan apoptosis sel spermatogenik.

Sementara itu Pegiat Zero Waste ECoton, Tonis Afrianto menjelaskan bahwa melalui kampanye ini kami merekomendasikan Kota Malang untuk mempeluas layanan tata kelola sampah hingga pelosok desa.

“Pemerintah membangun TPS 3R di setiap desa dengan didukung fasilitas sampah (dropo sampah) di pelosok desa dan masyarakat yang hidup dibantaran sungai,” tegasnya.

Editor : Ali Masduki

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut