Legislator Fraksi PDIP Surabaya itu menambahkan, pemerintah kota Surabaya dibawah kepemimpinan Wali Kota Eri Cahyadi dan wakil Wali Kota Armuji, saat ini tengah serius menggerakkan pemberdayaan UMKM pasca pandemi. Melalui dukungan lewat APBD sebesar 40 persen.
"Hal itu tidak cukup, jika tidak ada semangat gotong royong dari pihak swasta dalam peningkatan kemampuan UMKM. Hal seperti ini harus didukung," ungkap Anas.
Ibu-Ibu Semolowaru Belajar Memasak Sambil Ditunggui Anggota DPRD Surabaya yang membuat acara semakin seru. Foto iNewsSurabaya/arif
Anas Karno menjelaskan, program pendampingan dan pelatihan terhadap UMKM harus intensif dilakukan. Supaya UMKM memiliki bekal yang cukup, ketika menggeluti bisnis.
"Karena itulah jika UMKM ini terus bergerak, harus terus mendapatkan perbaikan-perbaikan untuk ke depannya. Sehingga bisa menggerakkan ekonomi," terangnya.
Sementara itu, Marlin staf pemasaran Kobe, perusahaan produsen bahan makanan berharap, kegiatan pelatihan seperti ini mendorong pelaku UMKM memiliki inovasi. Sehingga produk-produk yang dihasilkan kian berkembang.
"Sehingga nantinya UMKM ini bisa meningkatkan pendapatan melalui inovasi dari produk yang mereka jual," imbuhnya.
Menggerakkan UMKM tidak lepas dari dukungan permodalan. Namun yang tidak memberatkan.
Widi Hidayat staf operasional PT. BPR SAU mengatakan, BPR SAU sebagai lembaga perbankan milik Pemkot Surabaya menyediakan program pinjaman modal untuk UMKM dengan bunga yang sangat rendah.
"Kami terus memberikan suport permodalan kepada UMKM agar bisa mengembangkan usaha dan meningkatkan pendapatan," imbuhnya.
Selain bunga yang sangat ringan BPR SAU juga memberikan kemudahan pelaku UMKM untuk mengakses progam pinjaman modal.
"Kami terus mensosialisasikan agar UMKM bisa mengakses permodalan dari kami," terangnya.
Pelatihan ini disambut antusias oleh 35 pelaku UMKM di Kelurahan Semolowaru. Karena memberikan kontribusi besar.
Editor : Arif Ardliyanto