CIREBON, iNewsSurabaya.id - Pakar Kebijakan Publik dan Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisip) Universitas Hasanuddin (Unhas), Dr Phil Sukri SIp Msi, menilai kegaduhan pemecatan yang dialami Muhammad Sabil, guru honorer SMK Telkom Sekar Kemuning, Kota Cirebon, harus dilihat akar permasalahan secara jernih.
Diketahui, permasalahan pemecatan ini berawal dari kritik yang dilontarkan Sabil kepada Gubernur Jawa Barat (Jabar), Ridwan Kamil yang menggunakan atribut partai di acara kedinasan.
“Harus dilihat apakah Ridwan Kamil memakai atribut parpol atau hanya sekadar warna saja yang mirip. Jika menggunakan atribut partai, apakah itu merupakan suatu kesengajaan atau tidak. Itu semua harus dilihat secara jernih,” kata Sukri, Senin (20/3/2023).
Sukri menuturkan, sebagai seorang pemimpin daerah, sejatinya kritik merupakan bagian yang tak terpisahkan dari tugas sebagai pejabat publik.
Sukri memahami, sebagai pribadi Ridwan Kamil juga bisa memiliki ketersingungan ketika dikritik. Ketika dikritik menurut Sukri pemimpin daerah juga tak boleh baper dan selalu menunjukan sikap arif bijaksana.
Kalaupun marah, menurut Sukri, Ridwan Kamil juga harus bijaksana. Sebab setiap kebijakan yang diambil pejabat daerah pasti akan ada pro dan kontra.
Sehingga ketika dikritik masyarkat, seharusnya pemimpin cukup memberikan klarifikasi. Misalnya jika Ridwan Kamil dikritik Sabil di IG, menurut Sukri seharusnya ia cukup menjelaskan di media yang sama. Tak perlu bereaksi berlebih dengan melakukan DM kepada pihak sekolah atau ke Sabil.
“Jika kritik tersebut tidak benar, harusnya Ridwan Kamil cukup melakukan konfirmasi terhadap tuduhan yang dilontarkan Sabil. Tentunya melalui media yang sama. Kecuali jika ada hal-hal yang tidak diketahui publik yang membuat Ridwan Kamil bertindak jauh dari sekadar konfirmasi. Kalau ada pesan khusus dari Ridwan Kamil kepada pihak sekolah yang mengarah pada terjadinya pemecatan tersebut, mungkin langkah DM yang dilakukannya tidak bijaksana. Saat ini Ridwan Kamil harus menjelaskan dengan baik DM yang ia lakukan ke pihak sekolah. Sebab selama ini publik melihat Ridwan Kamil sebagai pemimpin yang santun,” kata Sukri.
Editor : Ali Masduki