Kolonel Tek Chaeruman, menambahkan Pelangi Nusantara merupakan kegiatan perdana dan langkah awal untuk mengembangkan potensi pariwisata udara. "Dalam waktu jangka pendek kita akan menyelenggarakan Pelangi Nusantara ini. Sedangkan jangka panjang kita sudah membuat perencanaan untuk pengembangan olahraga paralayang," uangkapnya.
Paralayang mulai mendapatkan hati masyarakat, wisata sekaligus olahraga ekstrim ini menjadi idola baru di kawasan Banyuwangi.(Foto : iNewsSurabaya/siswanto)
Ditambahkan dia, uji coba paralayang tersebut dilakukan empat personil TNI Angkatan Udara (AU) dari pangkalan Udara Abdurahman Saleh, Malang.
Keempat personil tersebut, diantaranya Lettu Sus Edi Santoso, Serka Edi Kurniawan, Kopda Andik dan Serka Sutrisno. Atraksi para personil TNI AU itu menjadi hiburan menarik bagi masyarakat sekitar lokasi tersebut.
"Selain dari personil TNI AU Pangkalan Udara Abdurahman Saleh, Malang, olah raga ekstrim ini yaitu paralayang juga disemarakan para atlit paralayang Sejawa Timur yang tergabung Federasi Aero Sport Indonesia (FASI). Sehingga menambah menarik perhatian dari masyarakat sekitar lokasi," kata Kolonel, Tek Chaeruman.
Kepala Desa Kalibaru Wetan, Muhammad Taufik, sangat mendukung dengan diresmikan tempat olah raga paralayang ini, tentu nantinya Banyuwangi banyak bibit - bibit atau atlit olah raga ekstrim yaitu paralayang. "Cikal bakal destinasi wisata baru di Banyuwangi, khususnya kedirgantaraan," tuturnya.
Administratur/ADM, Perum Perhutani KPH Banyuwangi Selatan, Panca Putra Maju Sihite saat dihubungi melalui telephone menerangkan bahwa lokasi take off dalam olah raga ekstrim ini yaitu paralayang masuk dalam kawasan hutan Perhutani tepatnya petak 33 D, RPH Malangsari, BKPH Genteng, Perhutani KPH Banyuwangi Selatan. "Untuk kegiatan ini, secara umum mendukung guna mewujudkan pariwisata dan perputaran ekonomi di masyarakat,” terangnya.
Editor : Arif Ardliyanto