BOJONEGORO, iNews.id - Para santri tidak boleh kecil hati. Meskipun ditempa keilmuwannya di tempat yang sederhana, namun para santri terdahulu sudah membuktikan kehebatannya.
Dalam catatan masyarakat Indonesia, para santri banyak yang menjadi orang penting. Bahkan ada yang jadi Presiden. Contohnya, KH. Abdurrahman Wahid Presiden RI ke - 4, dan KH. Ma'ruf Amin yang saat ini menjadi Wakil Presiden RI.
Untuk itu, sebagai santri harus berani bercita-cita setinggi mungkin. Tidak ada halangan bagi santri untuk meraih impian asal dibarengi dengan usaha dengan sungguh- sungguh disertai doa.
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menuturkan, asal mau usaha, giat belajar, diiringi doa, maka yakin apa yang diinginkan dan dicita-citakan bisa tercapai.
"Pokoknya, menjadi santri jangan rendah diri, harus punya fighting spirit, harus punya semangat juang seperti para pendiri NU yang berjuang luar biasa melalui santri dan pesantren. Seperti KH. Hasyim Asy'ary, KH. Wahab Hasbullah dan sebagainya. Bahkan beliau juga pahlawan nasional," tuturnya saat meresmikan MTs Plus Sabilun Naja Bojonegoro, Rabu (12/1).
Menurut Khofifah, keberadaan MTs Plus yang baru saja diresmikan tersebut hendaknya dimaknai para santri untuk semakin meninggikan cita-cita dan mimpinya mengingat kualitas sekolah semakin baik.
"Saya berharap MTs Plus Sabulun Naja ini dapat membuat santri dan masyarakat sekitar terpacu untuk bercita-cita setinggi-tingginya. Sekolah di pesantren dengan kualitas pendidikan yang baik. Yang selanjutnya termotivasi untuk mewujudkan berbagai cita- citanya," imbuhnya.
Ketika bercita-cita tinggi, lanjut Khofifah, maka akan ada dorongan dalam diri masing-masing santri dan masyarakat sekitar untuk dapat merealisasikan dengan berbagai upaya. Seperti belajar dengan sungguh-sungguh, bekerja dengan tekun dan sebagainya.
"Kemudian direalisasikan dengan belajar atau bekerja tanpa kenal lelah, tidak mudah putus asa dan berusaha dengan sungguh-sungguh," tandas orang nomor satu di Jatim.
Editor : Ali Masduki