PROBOLINGGO, iNews.id - Madrasah Aliyah (MA) Model Pesantren Zainul Hasan Genggong kembali menorehkan sejarah diajang Lomba internasional. Santri di MA Model meraih medali silver dalam ajang Seoul International Invention Fair (SIIF) di Korea Selatan.
Aksi kreativitas santri ini adalah mampu menjadikan Bonggol Jagung yang memiliki kandungan karatenoid dan vitamin C untuk menurunkan kadar kolesterol dengan cara mengemas bonggol Jagung menjadi teh herbal.
Ada empat santri MA Model Pesantren Zainul Hasan Genggong yang befrhasil meraih the second winner (Silver Medal) diantaranya Moch. Hilu Maulidy, M. Ahsan Anwar Shiddiqy, Evelyn Dytia Nabila dan Aulia Nazwa Billah yang diikuti oleh 420 peserta dari 15 negara. Tujuan mengikuti lomba ingin mengasah pengetahuan diajang interanational dan dapat membuktikan Indonesia kaya akan lahan pertanian dan memiliki limbah Bonggol Jagung yang banyak, sehingga MA Model Pesantren Zainul Hasan Genggong mencoba untuk memanfaatkan limbah tersebut menjadi teh Herbal penurun kadar kolesterol.
Kordinator Tim Santri MA Model Pesantren Zainul Hasan Genggong, Moch Hilu Maulidy mengatakan, ajang Seoul international invention fair (SIIF) di Korea Selatan tim MA Model Pesantren Zainul Hasan Genggong memilih Bonggol Jagung untuk dijadikan teh herbal.
"Kami melihat Indonesia merupakan salah satu penghasil jagung terbanyak sehingga kami melilih bonggol jagung yang menjadi limbah dengan melakukan penelitian kandungan yang ada di bonggol jagung sehingga terciptalah teh herbal penurun kadar kolesterol," ungkap Santri MA Model Pesantren Zainul Hasan Genggong.
Pihaknya juga menjelaskan dalam lomba tersebut membutuhkan waktu 1 bulan untuk melakukan penelitian yang akan di jadikan bahan untuk mengikuti lomba tersebut. "Kami membutuhkan waktu 1 bulan untuk melakukan penelitian, sehingga bisa terciptanya teh herbal dari limbah bonggol jagung ini," tandasnya.
Moch Hilu Maulidy juga menjelaskan proses pembuatan mulai dari memilih Bonggol Jagung yang berkualitas, hingga proses packing dan menjadi teh herbal yang siap untuk disajikan.
"Pertama kami menumbuk bonggol jagung, lalu setelah agak halus kami mengsangrai (menjemur) hingga terlihat agak kecoklatan, setelah itu kami mulai mempacking seperti teh celup dan jadinya seperti ini mas," jelas Hilu sambil menunjukan produk teh herbal Bonggol jagung.
KH Moh. Hasan Mutawakkil Allallah Pengasuh Pondok Pesantren Genggong
Sementara itu, KH. Moh. Hasan Mutawakkil Allallah, Pengasuh Pondok Pesantren Zainul Hasan Genggong sangat bangga terhadap prestasi yang di raih MA Model tingkat internasional yang ke dua kalinya.
"Saya selaku pengasuh pondok pesantren Zainul Hasan Genggong sangat bangga atas prestasi yang telah diraih oleh santri MA Model Zainul Hasan Genggong di Korea Selatan ini", ungkap KH. Moh. Hasan Mutawakkil Allallah.
Pihaknya telah mencoba teh herbal Bonggol jagung hasil karya santri MA Model Pesantren Zainul Hasan Genggong tersebut. "Teh herbal dari Bonggol Jagung ini rasanya sangat enak dan natural. Apalagi diminum tanpa pakai gula. Hanya saja proses penyeduannya butuh waktu 3-5 menit menggunakan air panas agar benar-benar terasa", pungkas Pengasuh Pondok Pesantren Zainul Hasan Genggong dan merupakan Ketua Umum MUI Jawa Timur.
Sebelumnya Santri Madrasah Aliyah (MA) Model Zainul Hasan Genggong, Probolinggo, Jawa Timur berhasil meraih medali emas dalam kompetisi Japan Design, Idea, and Invention Expo 2021 yang diselenggarakan oleh World Invention Intellectual Property Associations (WIIPA).
Editor : Arif Ardliyanto