Melalui laporan keberlanjutan yang telah diinisiasi sejak 2019, SIER telah merinci tanggung jawab sosial mereka di bidang lingkungan, masyarakat, dan ketenagakerjaan. Laporan ini mencakup berbagai kegiatan seperti bantuan korban bencana, vaksinasi, donor darah, pelatihan UMKM, pengobatan gratis, dan banyak inisiatif lain yang mendukung keberlanjutan sosial dan lingkungan.
Dewan Penasihat ASRRAT, Prof Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro mengingatkan peran penting dunia usaha dalam misi mengurangi emisi gas rumah kaca. Langkah ini sebagai upaya menghadapi perubahan iklim yang semakin serius dampaknya.
Menurut mantan Menteri Keuangan dan mantan Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional era Presiden Joko Widodo tersebut, saat ini bumi mengalami peningkatan suhu rata-rata sebesar 1,1 derajat celsius akibat pemanasan global. Untuk menjawab tantangan ini, penting untuk mengurangi emisi gas rumah kaca hingga mencapai nol pada tahun 2050. "Akan ada konsekuensi serius jika tidak ada tindakan tegas. Termasuk risiko bagi nyawa manusia, kenaikan permukaan laut, kekeringan yang lebih parah, dan kerusakan ekosistem laut," katanya.
Sementara itu, Dirut PT SIER Didik Prasetiyono menyatakan, penghargaan ini akan menjadi pemantik semangat seluruh jajaran SIER untuk mampu bekerja lebih baik dan keberlanjutan. "Kami berharap, dengan komitmen dan kontribusi yang diberikan perusahaan, dapat menjaga keberlangsungan hidup lingkungan serta masyarakat sekitar untuk masa depan yang lebih baik," katanya, Rabu (8/11/2023).
Didik juga menegaskan komitmen SIER, dalam membangun kawasan industri yang modern dan berkelanjutan. SIER telah melakukan inovasi seperti penggunaan energi hijau melalui solar panel, pengolahan limbah yang efisien, dan manajemen air limbah yang terintegrasi.
"Penghargaan Silver Rank ini adalah cerminan dari komitmen PT SIER dalam mengintegrasikan prinsip-prinsip keberlanjutan, dalam setiap aspek operasional mereka dan merupakan motivasi untuk terus berinovasi demi menciptakan masa depan yang lebih berkelanjutan," pungkasnya.
Editor : Arif Ardliyanto