Bahkan di tengah kesibukan Wahaf Efendi dan istrinya kerap berinteraksi dengan menyapa warga.
"Biasanya pulangnya sore sampai malam menjelang maghrib, beliau kan guru, ngelesi juga sepertinya. Jadi mungkin itu pulangnya malam, jarang terlihat kalau nggak malam," beber Iswahyudi kembali.
Kasatreskrim Polres Malang AKP Gandha Syah Hidayat menyatakan, pihaknya masih mendalami dugaan penyebab kematian tiga orang sekeluarga yang misterius ini. Termasuk kemungkinan adanya motif ekonomi hingga sekte atau keyakinan lain, yang membuat tiga orang nekat menghabisi nyawanya sendiri.
"Masih belum dipastikan, ini masih kita dalami, mohon doanya ini menjadi masih kita dalami terkait motif," kata Gandha Syah Hidayat, ditemui MPI seusai olah TKP.
Gandha juga masih mencari keberadaan ponsel Wahaf yang belum ditemukan, sedangkan ponsel Sulikhah istri Wahaf sudah ditemukan dan dalam pendalaman.
"Kami masih dalami terkait ponsel ibunya (Sulikhah), untuk ponsel bapaknya (Wahaf Efendi) masih belum ditemukan, kami akan dalami lagi," tuturnya.
Ia menyimpulkan dugaan awal kematian ketiganya karena bunuh diri dengan meminum racun untuk istri dan satu anak perempuannya, sementara sang suami yakni Wahaf Efendi nekat menyayat pergelangan tangan kirinya, hingga memotong urat nadi yang mengakibatkan kehabisan darah.
"Faktanya kita menemukan si mayat dua orang ini mulutnya mengeluarkan busa, kemudian di dekat mayat itu ada gelas, kemudian tidak jauh dari TKP kamar tersebut di tempat sampah ditemukan sisa sasetan bungkus obat nyamuk cair," terang Gandha.
"Untuk yang bapak itu luka sayatan, ada luka sayatan di pergelangan tangan, cukup dalam sehingga mengeluarkan darah yang cukup banyak," tukasnya.
Editor : Arif Ardliyanto