get app
inews
Aa Read Next : Kurs Dolar Naik Tajam Pengusaha Angkutan Penyeberangan Menjerit, Gapasdap: Harus Ada Kenaikan Tarif

IA ITB Dorong Pemerintah Percepat Hilirisasi Gas dan Minerba

Minggu, 28 Januari 2024 | 10:17 WIB
header img
Diskusi Kebangsaan dengan tema "Optimalisasi Nilai Tambah Industri Berbasis SDA Ekstraktif berupa Energi, Migas dan Mineral Batubara sebagai Lokomotif Ekonomi Bangsa dalam Mencapai Indonesia Emas 2045" dan Kongres Daerah VI IA ITB Jawa Timur. Foto/Ali

SURABAYA, iNewsSurabaya.id - Ikatan Alumni Institute Teknologi Bandung (IA ITB) Jawa Timur mendorong pemerintah untuk melakukan percepatan hilirisasi gas dan minerba dalam negeri. Langkah ini diyakini menjadi solusi yang tepat atas membengkaknya subsidi energi. 

Direktur Utama PT. Petrogas Jatim Utama Cendana, Hadi Ismoyo mengungkapkan bahwa besaran subsidi energi hingga saat ini memang masih cukup tinggi. 

Berdasarkan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengatakan realisasi subsidi energi nasional pada tahun 2023 mencapai Rp159,6 triliun atau lebih tinggi dari target yang telah ditetapkan sebesar Rp145,3 triliun.

Realisasi subsidi yang terbesar masih pada sektor BBM dan LPG, yang mencapai Rp95,6 triliun, diikuti dengan subsidi untuk sektor Listrik sebesar Rp 64 triliun. 

Realisasi subsidi tersebut menurun apabila dibandingkan dengan tahun 2022, dimana pada tahun tersebut subsidi energi sebesar Rp 174,4 triliun.

"Nah, salah satu cara untuk menurunkan subsidi adalah mengganti penggunaan LPG dengan gas alam sesuai dengan kearifan lokal kita, bahwa kita punya potensi gas yang besar, sedangkan LPG tidak banyak," ungkap Hadi Ismoyo saat menjadi pembicara dalam kegiatan Diskusi Kebangsaan dengan tema "Optimalisasi Nilai Tambah Industri Berbasis SDA Ekstraktif berupa Energi, Migas dan Mineral Batubara sebagai Lokomotif Ekonomi Bangsa dalam Mencapai Indonesia Emas 2045" dan Kongres Daerah VI IA ITB Jawa Timur di Surabaya, Sabtu (27/1/2024).

Oleh karena itu, hilirisasi menjadi sebuah keniscayaan untuk mengurangi besarnya nilai subsidi yang harus ditanggung pemerintah. Salah satu caranya adalah dengan melakukan percepatan hilirisasi gas alam. Konversi gas LPG ke gas alam harus segera dilakukan.

"Itu harus kita bangun hilirisasi dalam bentuk pembangunan pipa gas yang massif, pembangunan Regas terminal, pipanisasi distribusi, pipanisasi transmisi, hingga pipa rumah tangga yang bisa gantikan LPG sehingga jangka panjang subsidi bisa diturunkan," katanya.

Namun hingga saat ini  pemerintah masih berkonsentrasi menggarap infratruktur fisik  seperti jalan,  jabatan atau token  Sementara infrastruktur gas bumi belum maksimal dibangun. 

"Padahal gas adalah salah satu pilar pertumbuhan ekonomi karena industri bisa tumbuh jika ada support energi yang lebih murah dan kompetitif. Sedangkan harga gas setengah dari  harga BBM," terangnya.

Editor : Ali Masduki

Follow Berita iNews Surabaya di Google News Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut