SURABAYA, iNewsSurabaya.id - Jurnalis yang tergabung dalam Forkom Jurnalis Nahdliyin (FJN) berkomitmen menghidupkan spirit almarhum Rizal Ramli.
Komitmen tersebut dikemukakan oleh Ketua FJN, Didi Rosadi saat peringatan 40 hari wafatnya Rizal Ramli bertajuk Refleksi, Doa dan Tahlil untuk Bang RR, di Foodies Gallery, Surabaya, Jumat (9/2/2024).
Pria yang akrab disapa Diday ini menuturkan, banyak nilai-nilai positif dari Rizal Ramli yang harus tetap dijaga dan diamalkan.
"Bang RR memang sudah wafat, tapi semangatnya harus dijaga dan tetap hidup. Beliau mengajarkan keberanian, integritas dan profesionalisme. Ini nilai-nilai yang penting dalam kehidupan, termasuk dalam dunia jurnalistik," tuturnya.
Diday bilang, sosok Rizal Ramli yang gigih dan tekun juga menjadi inspirasi bagi para anggota FJN.
Rizal Ramli yang merupakan yatim piatu sejak usia 6 tahun bisa bertahan hidup. Bahkan melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi di Institut Teknologi Bandung (ITB).
Diday melanjutkan, keterbatasan hidup tidak membuat Menko Perekonomian di era Presiden Gus Dur itu patah semangat. Ia bahkan bisa mandiri saat kuliah dengan menjadi penerjemah bahasa Inggris.
"Bang RR sosok yang ulet, gigih dan mandiri. Itu hal-hal yang patut kita contoh sebagai penerus bangsa," ujar kader Ansor ini.
Sementara itu, aktivis perempuan Lilis Pratiwining menilai Rizal Ramli adalah sosok yang peduli terhadap gender. Hal itu bisa dilihat sikapnya yang menolak praktek-praktek neolib dan monopoli ekonomi.
Sebab, lanjut perempuan alumnus pascasarjana Unair ini, setiap kebijakan yang merugikan rakyat. Maka perempuan menjadi yang paling terdampak.
Aktivis Fatayat NU ini mencontohkan penolakan Rizal Ramli terhadap reklamasi Teluk Jakarta yang merugikan nelayan berikut keluarganya.
"Meski pun karena menghentikan reklamasi itu Rizal Ramli kemudian direshuffle dari kabinet. Ia berani mengambil resiko untuk membela rakyat, termasuk anak dan istri nelayan," pungkas Anggota Bawaslu Surabaya periode 2018 - 2023 tersebut.
Editor : Ali Masduki