Setelah mendapat telpon dari Jenderal M Jusuf, tanpa buang-buang waktu TB Silalahi langsung menelpon Kepala PLN Cabang Ujung Pandang, agar membereskan permasalahan listrik di rumah Jenderal M Jusuf dan langsung mengirimkan dana perbaikan listrik serta untuk membeli AC yang niatnya akan dipasang di rumah mantan atasannya tersebut.
Beberapa hari kemudian Jenderal M Jusuf menelponnya dan terdengar suara Jenderal M Jusuf yang gembira. Mantan Panglima ABRI itu berterima kasih atas bantuan AC yang diberikan oleh TB Silalahi.
Pada waktu itu Jenderal M Jusuf juga bilang “Tapi tidak usah kau pasangi AC, kami sudah terbiasa hidup tanpa AC” begitulah kata Jenderal M Jusuf.
Mendengar perkataan itu, TB Silalahi hanya tertegun dan terbayang dalam benaknya sosok Panglima ABRI yang begitu memperhatikan anak buahnya serta dia merasa terharu. Jenderal M Jusuf salah satu jenderal yang dikaguminya itu benar-benar sosok jenderal yang sederhana.
Jenderal M Jusuf yang lahir pada 23 Juni 1928 wafat pada tanggal 8 September 2004. Jenderal yang berperan dalam keluarnya Surat Perintah 11 Maret (Supersemar) ini meninggal dalam usia 76 tahun.
Sang jenderal yang dekat dengan prajurit ini dimakamkan di Pemakaman Umum Panaikang, Makassar, Sulawesi Selatan.
(Penulis: Oktavianto Prasongko)
Editor : Ali Masduki