Dalam era modern ini, kesadaran akan pentingnya hidup sehat semakin meningkat. Banyak orang mulai mengonsumsi makanan dan obat-obatan alami, termasuk tanaman obat tradisional. TOGA juga memiliki potensi ekonomi yang signifikan, yang dapat diolah menjadi berbagai produk bernilai ekonomis dengan inovasi yang tepat. Pemberdayaan TOGA sebagai produk olahan bernilai ekonomi membuka peluang usaha baru bagi masyarakat, sehingga manfaat kesehatannya dapat berjalan seiring dengan potensi ekonominya.
Kelompok KKN Non Reguler 09 Untag Surabaya, yang terdiri dari Filzah, Galuh, dan Eliza, memanfaatkan TOGA sebagai bahan baku utama dalam pembuatan produk olahan bernilai ekonomis di Desa Kendalpecabean. Mereka bekerja sama dengan ibu-ibu PKK desa tersebut. Sebelumnya, ibu-ibu PKK Desa Kendalpecabean sudah mulai memanfaatkan TOGA dengan mengolahnya menjadi produk seperti minuman jamu sinom.
Sementara itu, dilaksanakan Pertemuan Rutin Tim Penggerak PKK, pada Selasa (28/05), ibu-ibu PKK dari Pokja III memaparkan proses pembuatan minuman sinom, menggunakan bahan baku dari lingkungan sekitar balai desa. Dengan adanya pertemuan ini, tim KKN memperkenalkan inovasi produk lain dari TOGA.
Rangkaian kegiatan mereka meliputi penanaman TOGA pada Sabtu (01/06/) dan sosialisasi mengenai TOGA pada Minggu (02/06/), kegiatan tersebut bertujuan untuk lebih memperkenalkan berbagai jenis TOGA dan pemanfaatannya, terutama untuk menjaga kesehatan. Mereka juga memperkenalkan produk olahan seperti puding kunyit, wedang uwuh, dan beras kencur.
Editor : Arif Ardliyanto