Berdasarkan enam indikator tersebut, lanjut Ainul, LiDI akan merumuskan riset lanjutan sebagai penguat dari hipotesa awal ini.
"Mengapa Khofifah, karena kami menilai tokoh-tokoh lain bahkan yang sementara ini hasil surveinya unggul tidak memenuhi enam indikator penting ini. Ganjar misalnya, saat ini sedang terlibat dalam konflik Wadas, Anies Baswedan juga memiliki problem yang dinilai berkaitan dengan politisasi agama," ujar Ainul.
Sementara itu, Divisi Sosialisasi LiDI Satria Unggul Wicaksana menambahkan, Khofifah diuntungkan dengan tren yang menilai kepala daerah lebih diminati dalam Pilpres.
"Ada tiga latar belakang calon presiden yang masuk dalam klasifikasi kami. Yakni kepala daerah, menteri dan ketua parpol. Di antara tiga latar belakang itu, kepala daerah sedang menjadi tren saat ini," ujar Satria.
Alasannya, lanjut Satria, antara lain Joko Widodo (Jokowi) effect, yang membuktikan bahwa sosok mantan Gubernur DKI Jakarta itu memenangi kontestasi Pilpres RI pada 2014 dan 2019.
Editor : Ali Masduki