SURABAYA, iNews.id - Serabut kelapa di Indonesia menjadi barang yang masih jarang untuk dimaksimalkan. Padahal, limbah kelapa ini memiliki nilai jual diluar negeri.
Berdasarkan data tahun 2020 periode Januari - April, ekspor serabut kelapa mencapai 1,5 ribu ton senilai Rp 8 miliar dengan negara tujuan terbanyak adalah China.
Kemudian diikuti pelanggan pasar global lain yakni negara Jepang, Korea Selatan, Sri Lanka hingga Jerman.
Seniman yang juga merupakan founder PT. Indo Coco Paradiso, Supriyati, mengatakan serabut kelapa memiliki potensi besar di pasar international, salah satunya Jerman.
Menurutnya, sejumlah perusahaan otomotif di Jerman justru menggunakan sabut kelapa sebagai salah satu bahan baku alami untuk jok mobil. Supriyati juga sedang mempersiapkan perusahaannya untuk ikut pameran art craft di Jerman pada bulan Juni.
"Indonesia itu kaya, bahkan serabut kelapa yang sebenarnya limbah disini, justru punya nilai jual di luar negeri," katanya, Selasa (01/3).
Editor : Ali Masduki