SURABAYA, iNews.id - Penipuan berkedok asmara dengan memalsukan jati diri pelakunya di sosial media kerap dilakukan.
Salah satunya aksi catfishing yang dilakukan oleh pria bernama Simon Leviev yang mengelabui banyak wanita melalui aplikasi kencan Tinder dalam The Tinder Swindler di Netflix.
Guru Besar Studi Media Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Airlangga (UNAIR), Prof. Rachmah Ida menjelaskan bahwa catfishing adalah perilaku menyembunyikan identitas asli di sosial media atau kerap disebut deceitful.
“Motivasi seseorang yang melakukan catfishing secara disengaja bertujuan untuk mengelabui orang lain atau tidak ingin menunjukkan identitas orientasi seksualnya secara publik,” terang alumni angkatan pertama di Ilmu Komunikasi FISIP UNAIR pada tahun 1988 itu.
Sedangkan pelaku catfishing yang tidak disengaja dikarenakan orang itu belum memahami jati dirinya.
“Orang tidak sengaja melakukan catfish karena kurang percaya diri, namun pelaku memiliki niat untuk membuka identitas aslinya ketika sudah merasa nyaman dengan pasangannya,” tutur Prof Ida.
Editor : Ali Masduki