Cina Larang AI di SD, Indonesia Harus Bagaimana?
Berbeda dengan Cina, Indonesia belum memiliki aturan yang mengatur penggunaan AI di sekolah. Meskipun Program Merdeka Belajar mendorong digitalisasi, Indonesia belum memiliki arah yang jelas terkait penggunaan AI dalam pendidikan.
"Kita belum punya panduan nasional, apalagi kurikulum wajib," ungkap Ulul Albab.
Ketua ICMI Jawa Timur ini menyoroti realita di Indonesia di mana anak-anak SD sudah banyak yang terpapar teknologi AI melalui ponsel orang tua, aplikasi belajar online, dan chatbot.
Namun, tanpa regulasi dan pengawasan yang memadai, hal ini berpotensi mengurangi kemampuan berpikir kritis dan kreativitas mereka.
"Guru dan orang tua seringkali masih awam soal teknologi ini, sehingga pengawasan dan pendampingan anak-anak menjadi tidak maksimal," tambahnya.
Lebih lanjut, Ulul Albab menegaskan bahwa Indonesia agar segera menyusun peta jalan pendidikan AI nasional yang komprehensif.
"Bukan sekadar bicara teknologi, tetapi juga nilai, etika, dan kerja sama manusia-mesin," tegasnya.
Ia juga menuturkan pentingnya pembekalan bagi guru, tidak hanya pelatihan teknis, tetapi juga refleksi filosofis tentang bagaimana mendidik di era AI tanpa kehilangan makna kemanusiaan.
"Pendekatan kita harus sesuai konteks Indonesia. Solusi kita harus lokal dan lentur," tutupnya.
Editor : Ali Masduki