Ketika Simbol Negara Tersisih Konten Viral, Tanda Bahaya di Era Media Sosial
Merah Putih Harus Eksis di Dunia Nyata dan Virtual
Pertanyaan pentingnya: mengapa Merah Putih kalah pamor di jagat digital? Jawabannya terletak pada cara kita membangun narasi kebangsaan di era teknologi.
Pemerintah, lembaga pendidikan, kreator konten, dan pengembang teknologi harus bersinergi. Simbol kebangsaan perlu hadir dalam bentuk konten kreatif seperti filter media sosial, augmented reality, komik digital, hingga mobile game yang mengangkat semangat perjuangan. Bahkan, dibutuhkan dashboard digital nasional untuk memantau tren konten dan mendeteksi materi yang berpotensi mengikis identitas bangsa.
Nasionalisme tak harus kaku. Ia bisa fleksibel, kreatif, dan mengikuti perkembangan zaman tanpa kehilangan esensi. Mengagumi karakter fiksi seperti Luffy sah-sah saja, tetapi kemerdekaan Indonesia diperjuangkan oleh pahlawan nyata, bukan tokoh animasi.
Membangun nasionalisme digital berarti membentuk arsitektur algoritma yang berpihak pada nilai kebangsaan. Platform perlu diarahkan untuk menyematkan konten edukatif kebangsaan di alur rekomendasi utama. Jika tidak, teknologi justru akan mereduksi perjuangan menjadi sekadar konten viral yang cepat terlupakan.
Penulis:
Supangat, Ph.D., ITIL., COBIT., CLA., CISA
Dosen Sistem dan Teknologi Informasi (Sistekin) Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya
Editor : Arif Ardliyanto