Gedung Grahadi Runtuh, Ini Langkah Cepat Tim Pelestarian Cagar Budaya Pulihkan Warisan Kolonial
SURABAYA, iNewsSurabaya.id – Tragedi kebakaran yang melanda Gedung Negara Grahadi pada Sabtu malam (30/8/2025) meninggalkan jejak kerusakan serius pada salah satu bangunan bersejarah penting di Surabaya. Api yang dipicu oleh lemparan molotov saat aksi unjuk rasa tak hanya membakar struktur bangunan barat, tapi juga mengancam integritas kompleks cagar budaya yang telah berdiri sejak masa kolonial.
Ketua Tim Ahli Cagar Budaya Kota Surabaya, Retno Hastijanti, menegaskan bahwa saat ini pihaknya tengah mempercepat upaya perlindungan agar kerusakan tidak semakin meluas.
“Setelah penyelamatan pasca kebakaran, fokus kami beralih pada perlindungan fisik bangunan agar bagian-bagian yang tersisa tidak ikut rusak,” ujar Retno saat ditemui Senin (1/9/2025).
Berdasarkan kajian awal tim, kebakaran tergolong menyebabkan kerusakan mayor. Bangunan barat yang terbakar — yang merupakan ruang kerja Wakil Gubernur dan Biro Umum — mengalami kehancuran total di bagian atap. Kusen pintu dan jendela hangus terbakar, menyisakan tembok dan pilar sebagai satu-satunya bagian yang masih berdiri.
“Struktur atap yang merupakan elemen penting bangunan kolonial itu hancur sepenuhnya. Kami khawatir jika tidak segera dilindungi, kerusakan bisa menjalar ke elemen lain,” ungkap Retno.
Pantauan di lokasi menunjukkan kondisi mengenaskan: reruntuhan berserakan, sisa arang terlihat di hampir seluruh sisi dalam bangunan, dan risiko runtuh susulan masih mengintai.
Editor : Arif Ardliyanto