Selama setahun berkarya di KaryaKarsa, Dio memperluas jagad cerita horornya dan mulai mengembangkan “Jagad Segoro Demit”.
Cerita-cerita yang ditulis Dio pada ruang baru ini semakin memancing rasa penasaran penggemarnya, maka tak ayal jika karya-karya Dio beberapa kali masuk ke jajaran 10 karya teratas di KaryaKarsa.
Dua karyanya yang berjudul “Getih Ireng Abdi Lelembut” dan “Setra Gandamayit” - yang bisa dibaca di KaryaKarsa - terpantau paling banyak dinantikan oleh penggemarnya, bahkan mereka banyak memberikan tanggapan, membahas bagian-bagian yang seru, hingga penasaran ingin berjumpa dengan tokoh utama cerita tersebut.
Di sini Dio melihat potensi yang semakin luas yang memberikan kemungkinan karya-karya tulisannya untuk dapat diadaptasi ke dalam format lain, seperti audio, visual, komik, atau layar lebar, sehingga dinikmati oleh lebih banyak orang.
Dio juga merasa membutuhkan ruang lingkup yang tidak hanya bisa menghubungkan penulis dengan pembaca dan menjadi jalur apresiasi, namun juga yang bisa membantunya untuk terus berkembang dan berdaya sebagai seorang storyteller.
Sebagai rumah bagi para storyteller, Dio merasa KaryaKarsa bisa memfasilitasi semua itu, karena memiliki program pemberdayaan yang menyeluruh, seperti pelatihan berkala untuk peningkatan skill, membantu proses adaptasi alih format, menghubungkan dengan rumah-rumah produksi dan penerbit, dan salah satu yang terpenting, yaitu membantu pengurusan hak cipta karya-karyanya.
Melalui program-program pemberdayaan KaryaKarsa inilah akhirnya Dio mampu mewujudkan potensi berkarya yang dicita-citakan.
Editor : Ali Masduki
Artikel Terkait