Dengan mulai diberlakukannya kuliah Pertemuan Tatap Muka (PTM) Terbatas sejak awal November, kurang lebih lima ribu mahasiswa Untag Surabaya telah mengikuti kelas secara luring. Untag Surabaya terus berupaya menciptakan Herd Immunity di lingkungan kampus. Diharapkan pada semester berikutnya, semakin banyak mahasiswa yang sudah divaksin dan mampu mengikuti PTM di kelas.
“Sudah satu setengah bulan Untag Surabaya telah meluringkan hampir lima ribu mahasiswa yang telah divaksin, harapannya semua bisa sehat dan melakukan aktifitas normal kembali,” pungkas Prof. Nugroho.
Prof. Nugroho juga menyambut baik vaksin Merah Putih yang dikembangkan peneliti Indonesia. Diungkapkannya, Untag Surabaya sebagai kampus Nasionalis siap menjadi relawan untuk pengembangan vaksin karya anak bangsa. “Kita senang banget kalau jadi relawan. Bisa untuk mahasiswa kita yang belum tervaksin,” tuturnya.
Salah satu penerima vaksin, Permata Elita merespon baik adanya kegiatan vaksinasi Untag Surabaya. Perempuan asal Magetan yang juga penyandang disabilitas itu mengatakan kegiatan vaksinasi ini memudahkan masyarakat yang terkendala vaksin di daerah asal. “Bagus, memudahkan penduduk luar yang di luar kota,” ungkapnya.
Editor : Arif Ardliyanto
Artikel Terkait