Ia menjelaskan, dalam menjaga Kota Pahlawan, Pemkot Surabaya harus bersama-sama bergotong royong dengan seluruh elemen masyarakat. “Saya berharap ketika memberikan ajaran agama sentuh hati mereka, agar ketika besar nanti, mereka memiliki hati pemimpin yang mengerti ajaran agamanya,” ujarnya.
Di sisi lain, dengan berlandaskan ilmu keagamaan yang kuat, anak-anak Kota Pahlawan diharapkan bisa menjadi calon pemimpin yang memiliki akhlakul karimah sebagai penerus generasi bangsa. Apalagi, Pemkot Surabaya telah menyediakan layanan fasilitas Sinau dan Ngaji Bareng di Balai RW.
“Karenanya Pemkot Surabaya membuat Sinau dan Ngaji Bareng di Balai RW sambil membuka hati orang tua, bahwa agama itu adalah dasar. Kita bersama-sama mengubah mindset (pola pikir) orang tua,” terangnya.
Bahkan, ia mengaku bahwa masyarakat Kota Surabaya semakin antusias mengajukan ruang Balai RW sebagai lokasi Sinau dan Ngaji Bareng. Hal ini menjadi salah satu langkah Pemkot Surabaya dalam menciptakan ruang belajar yang aman dan nyaman untuk anak-anak di Kota Pahlawan.
“Banyak warga yang mengajukan Balai RW sebagai tempat Sinau dan Ngaji Bareng, sehingga dengan camat kita akan berjalan terus untuk itu,” pungkasnya
Editor : Arif Ardliyanto
Artikel Terkait