Siasat Bang Yok dalam Mempertahankan dan Mengembangkan Entitas Bisnis

Ali Masduki
Prasetyo Hadi Susanto atau Bang Yok saat berada di Aipel Computer. Foto: iNewsSurabaya.id/Ali Masduki

Menurut Bang Yok, setiap pebisnis memang memiliki strateginya sendiri dalam mempertahankan usahanya. Namun bagi dia, etika bisnis dan unsur fleksibel merupakan dua hal yang tidak boleh diindahkan begitu saja. 

Selain kedua tips itu, alumnus Fakultas Teknik Universitas Dr. Soetomo (Unitomo) Surabaya ini juga memiliki siasat yang terus dijalankan demi menjaga entitas bisnisnya berjalan baik. Mengingat, Bang Yok saat ini harus menjalankan ragam lini usaha dalam waktu yang sama. 

Baca Juga :

New Fast, Bengkel Mobil di Surabaya yang Bikin Pelanggan Ketagihan

Berbagai sektor usaha dia jalani mulai usaha dibidang komputer, bengkel mobil, food & beverage, hingga sektor komoditi. Terbaru dia melebarkan sayapnya ke event organizer atau EO.

Menurutnya, poin yang harus dikejar dalam setiap bidang usaha adalah customer oriented. Yaitu pendekatan yang lebih menempatkan pelanggan di awal, tengah, hingga akhir transaksi penjualan. Kasadaran customer oriented ini bisa terwujud jika ada harmonisasi antara karyawan dan pengusaha itu sendiri. 

Di sisi ini, lanjut Bang Yok, pengusaha harus sadar bahwa komukasi itu penting. Jika komunikasi antara pemberi kerja, penerima kerja dan pelanggan baik, maka segala kekurangan bisa ada solusinya. 

"Jadi adakalanya saya harus terjun. Komunikasi ringan dengan pelanggan sehingga dapet insert," ujarnya. Insert juga bisa didapatkan lewat kuesioner ringan.

Pengusaha yang dikenal dengan Yoyok Aipel mengakui, membangun sebuah usaha tidak bisa abrak kedabrak. Harus ada strategi dan perencanaan bisnis yang matang. Visi misi pun juga harus jelas. Ketika usaha sudah berjalan, yang tidak boleh dilupakan adalah mengukur performa dan kinerja yang bersifat finansial atau non-finansial. Dalam hal ini key performance indicator (KPI) karyawan harus ada. 

Dalam organisasi bisnis atau perusahaan, KPI tidak hanya akan mengukur kerja karyawan saja, namun juga mampu menjadi acuan pengukuran kinerja perusahaan.

"KPI ini bisa dilakukan dengan sederhana. Pemantauan kerja bisa dilakukan lewat miting dan brifing rutin," tuturnya.

Agar bisnis sustainable, Bang Yok menyarankan supaya ada program pengembangan sumber daya. Semisal, jika ada karyawan yang memiliki potensi dan kompetensi, maka pemberi kerja bisa menyisihkan anggaran untuk menyekolahkan karyawannya. 

"Perusahaan bertahan bukan hanya menyangkut karyawan atau produk yang dijual. Tapi kualitasnya bagaimana, ini kan majemuk sehingga bisa didulang dari banyak sektor," tegasnya.

Editor : Ali Masduki

Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2 3

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network