Di Usianya yang 90 ini, Arkandi Sari berharap ada perhatian dari pemerintah. Setidaknya kebijakan. Misalnya ada himbauan sekolah SD wajib berlangganan 1 eksemplar Panjebar Semangat. Itu akan sangat membantu.
Arkandi bilang, sejauh ini Panjebar Semangat sering roadshow ke sekolah-sekolah dengan menggelar dongeng bahasa Jawa. Namun kalau tidak ada dukungan pemerintah rasanya sulit juga.
"Selama ini pelanggan kami pensiunan pegawai negeri dan guru. Mereka nantinya juga habis dan belum tentu digantikan oleh penerusnya," imbuhnya.
Pertunjukan Ludruk memeriahkan ulang tahun ke-90 Majalah Panjebar Semangat
Perlu diketahui, Panjebar Semangat diprodusi menggunakan mesin cetak sendiri. Uniknya, mesin yang dipakai keluaran tahun 1969. Sejumlah teknologi kuno buatan 1940 juga masih dipakai sampai sekarang. Seperti mesin plat untuk stempel dan pembuat plat nama pelanggan. Mesin hitung kuno pun masih difungsikan.
Itulah sepenggal cerita majalah berbahasa Jawa tertua yang rutin terbit mingguan sejak awal didirikan. Kisah selengkapnya bisa langsung dibaca di buku "Menunggangi Waktu Bersama Panjebar Semangat" yang ditulis oleh Arkandi Sari.
Salah satu teknologi kuno ini masih difungsikan oleh Majalah Panjebar Semangat
Sebagai media senior menggunakan bahasa khusus, yaitu bahasa Jawa, Panjebar Semangat layak dijadikan gurunya para jurnalis dan layak dikategorikan sebagai warisan budaya tak benda.
Sugeng Ambal Warso Panjebar Semangat. Rahayu!
Editor : Ali Masduki
Artikel Terkait