SIDOARJO, iNewsSurabaya.id - Kesadaran pengelolaan sampah mulai muncul dikalangan masyarakat. Sedikitnya 60 warga dari Desa Tritunggal, Kecamatan Babat, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur melakukan kunjungan studi banding untuk melakukan pemilahan dan pengolahan sampah di Kampung Edukasi Sampah Sidoarjo, pada hari Selasa tanggal 26 Desember 2023.
Rombongan terdiri dari anggota BPD, pengurus LPM, pengurus Tim Penggerak PKK, Petugas sampah serta seluruh Ketua RT dan RW Desa Tritunggal, Kecamatan Babat, Kabupaten Lamongan.
Turut hadir mendampingi rombongan Camat Babat, Kab Lamongan, Johny Indrianto F. S. STP, M. Si dan Kepala Desa Tritunggal, Ahmad Mansur.
Ahmad Mansur Kepala Desa Tritunggal, Kecamatan Babat, Kabupaten Lamongan mengaku pihaknya sangat senang dapat berkesempatan melakukan study banding di lingkungan Kampung Edukasi Sampah ini.
“Kami dapat belajar dan mendapatkan pengalaman secar langsung tentang pengelolaan sampah secara mandiri oleh warga, dengan memilah dan mengolah sampah mulai dari sumbernya yaitu warga,” kata Mansur
“Warga desa Tritunggal akan kami dorong untuk mempraktekkan ilmu dan pengalaman yang didapatkan dalam hal pengelolaan sampah dan lingkungan di Kampung Edukasi Sampah ini,” ujarnya.
Johny Indrianto F. S. STP, M. Si Camat Babat, Kab Lamongan, mengatakan bahwa dirinya hadir bersama warga untuk melakukan study banding atas bagaimana pengelolaan sampah yang telah dilakukan dengan baik di lingkungan warga Kampung Edukasi Sampah.
“Saya telah melihat secara langsung bahwa di Kampung Edukasi Sampah ini telah memiliki mekanisme dan sistem pemilahan dan pengolahan sampah sehingga mampu memproduksi pupuk organik secara mandiri dengan memanfaatkan sampah yang dihasilkan warga, sehingga bisa menunjang lingkungan menjadi hijau dan asri,” kata Johny.
“Dirinya mengaku terinspirasi dengan yang telah dilakukan warga di Kampung Edukasi Sampah ini untuk diadopsi dan diterapkan pada lingkungan warganya,” jelas Johny.
Sementara itu Hery Sugiono Ketua RT.23 RW.07 Kelurahan Sekardangan, Kecamatan Sidoarjo yang turut menjadi narasumber pada setiap studi banding di Kampung Edukasi Sampah mengaku senang karena saat ini tak hanya pelajar dan mahasiswa yang berminat melakukan pembelajaran luar kelas di Kampung Edukasi Sampah, namun juga dari berbagai warga dan masyarakat seperti halnya rombongan dari warga desa Tritunggal, Kecamatan Babat, Kabupaten Lamongan tersebut.
“Kami ucapkan terima kasih dan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada warga masyarakat, para pelajar dan mahasiswa serta institusi swasta dan pemerintahan, yang telah berkunjungan dan melakukan studi tiru di Kampung Edukasi Sampah,” kata Hery.
“Sepanjang tahun 2023 ini, Kampung Edukasi Sampah setidaknya telah dikunjungi lebih dari 3.000 orang pengunjung atau naik 200% apabila dibandingkan tahun 2022 lalu yang tercatat sebanyak 1.386 orang,” rinci Hery.
“Semoga upaya dan ikhtiar kami dalam menyediakan sarana dan prasarana pembelajaran praktek serta role modeling dalam pengelolaan sampah dan lingkungan secara sederhana di tengah warga dapat memberikan referensi dan edukasi agar semakin banyak warga dan khususnya generasi muda untuk ikut peduli dalam pengelolaan sampah dan lingkungan,” pungkasnya.
Tingkatkan kepedulian pada sampai, sebanyak 60 Warga Lamongan Belajar Kelola Sampah di Kampung Edukasi Sampah Sidoarjo. Foto iNewsSurabaya/ist
Terpisah, Edi Priyanto Pegiat Lingkungan Kampung Edukasi Sampah mengatakan bahwa tren permasalahan sampah saat ini menjadi salah satu problem yang masih belum teratasi secara menyeluruh.
“Masalah sampah akan memberikan dampak buruk bagi lingkungan dan bahkan dapat menimbulkan bahaya pada kesehatan dan lingkungan jika tidak dikelola dengan baik. Kurangnya kesadaran dan kepedulian masyarakat terhadap persoalan sampah merupakan salah satu penyebabnya,” jelas Edi.
“Perlu sebuah terobosan untuk merubah pandangan masyarakat yang menganggap bahwa sampah ini sebagai barang sisa yang tidak berguna lagi, menjadi sampah yang ada bisa bermanfaat bagi masyarakat, sehingga terbentuklah mindset dan perilaku masyarakat untuk hidup bersih dan sehat dengan meminimalisir jumlah sampah yang ada,” ungkapnya.
“Membangun kesadaran warga tentang pentingnya memilah dan mengolah sampah adalah langkah kunci. Dengan mengajak serta kader dan warga melakukan kunjungan secara langsung dan perlihatkan peran model pengelolaan sampah warga seperti yang ada di Kampung Edukasi Sampah ini akan menunjukkan dan sekaligus memperkuat komitmen warga terhadap lingkungan bersih dan berkelanjutan,” pungkasnya.
Editor : Arif Ardliyanto
Artikel Terkait