SURABAYA, iNewsSurabaya.id – PT Garam, anggota Holding Pangan ID FOOD, menegaskan komitmennya untuk mencapai swasembada garam nasional pada tahun 2027. Dalam momentum peringatan 80 tahun berdirinya perusahaan, empat strategi besar diluncurkan sebagai langkah nyata memperkuat industri garam Indonesia agar mampu bersaing dengan raksasa dunia seperti Cina dan India.
Perayaan HUT ke-80 PT Garam yang digelar di Dyandra Convention Hall Surabaya berlangsung meriah dan penuh semangat kolaborasi. Acara bertema “Menuju Indonesia Emas dengan Swasembada Garam” ini dihadiri Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono, Wakil Menteri Koperasi dan UMKM Helvi Moraza, jajaran Direksi ID FOOD, serta mitra strategis industri garam nasional.
Suasana haru dan kebanggaan terasa saat video dokumenter “80 Tahun PT Garam Mengabdi untuk Negeri” ditayangkan, menandai perjalanan panjang perusahaan pelat merah yang menjadi bagian penting sejarah industri garam di tanah air.
Direktur Utama PT Garam, Abraham Mose, menyampaikan bahwa usia 80 tahun menjadi momentum penting bagi perusahaan untuk bertransformasi menuju modernisasi dan kemandirian nasional. Ia memaparkan empat strategi besar yang akan dijalankan secara bertahap hingga tahun 2027:
PT Garam mempercepat proses digitalisasi tambak dan mekanisasi produksi guna meningkatkan efisiensi. Saat ini, pembangunan Pabrik Segoromadu 2 di Gresik dengan kapasitas 80.000 ton per tahun sedang berlangsung. Fasilitas baru ini diharapkan memperkuat rantai pasok garam industri nasional.
Perusahaan menargetkan perluasan lahan garam secara signifikan. Optimalisasi dilakukan di Bipolo (NTT) dan pembukaan lahan baru seluas 13.000 hektare di Rote Ndao, bekerja sama dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP). Upaya ini diharapkan mampu mendongkrak produksi nasional hingga 5 juta ton pada 2027.
Untuk meningkatkan nilai tambah, PT Garam mulai menerapkan teknologi Mechanical Vapor Recompression (MVR) di Manyar, Gresik. Teknologi ini memungkinkan produksi garam industri berkualitas tinggi untuk sektor farmasi, kosmetik, kimia, dan pangan.
Melalui kerja sama dengan Koperasi Merah Putih, PT Garam memperkuat kapasitas petambak rakyat melalui pelatihan, akses permodalan, dan pendampingan manajerial. Tujuannya agar transformasi industri dirasakan hingga ke tingkat akar rumput.
“Transformasi ini bukan sekadar wacana, tetapi kerja nyata agar garam Indonesia mandiri, berkualitas global, dan berdaya saing tinggi,” tegas Abraham Mose.
Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono menilai PT Garam memiliki peran vital dalam mewujudkan kemandirian garam nasional. Ia menegaskan bahwa pemerintah bersama Presiden Prabowo Subianto memberikan dukungan penuh terhadap program swasembada garam dalam dua tahun ke depan.
“Kalau India bisa, Cina bisa, kenapa Indonesia tidak bisa? Saatnya PT Garam berlari lebih cepat dan berinovasi,” ujar Trenggono.
Menurutnya, sinergi antara BUMN, koperasi, dan masyarakat adalah kunci utama agar Indonesia tidak lagi bergantung pada impor garam.
Puncak acara ditandai dengan penekanan tombol simbolik oleh para tamu kehormatan, sebagai tanda semangat kolaborasi menuju kemandirian garam nasional. PT Garam juga memberikan penghargaan kepada karyawan berprestasi dan pensiunan yang telah berdedikasi lebih dari dua dekade.
Lebih dari sekadar seremoni, perayaan ini menjadi momentum strategis untuk menegaskan posisi PT Garam sebagai pilar ketahanan pangan nasional. Dengan semangat AKHLAK, inovasi, dan kolaborasi lintas sektor, perusahaan optimistis menjadi bagian penting dalam visi besar “Menuju Indonesia Emas 2045.”
Editor : Arif Ardliyanto
Artikel Terkait
