SURABAYA, iNews.id – Hari Anak Nasional memiliki catatan mencengangkan di Jawa Timur. Provinsi paling timur Pulau Jawa ini memiliki data kurang baik, karena kasus pencabulan anak dan kekerasan terhadap anak masih tinggi.
Diantara kasus-kasus yang menonjol dan terjadi di Jawa Timur pencabulan sejumlah santriwati, yang dilakukan oleh Mochammad Subchi Azal Tsani (42), anak kiai Jombang pengasuh Ponpes Shiddiqiyyah, Ploso. Kemudian, kasus yang terjadi di SMA Selamat Pagi Indonesia (SPI), Kota Batu, Jawa Timur. Puluhan siswa diduga menjadi korban pencabulan oleh motivator Julianto Eka Putra, yang tak lain merupakan pendiri sekolah elit tersebut.
Selain itu, oknum guru yang melakukan pelecehan sejumlah anak didiknya, yang ada di Sekolah Dasar Kecamatan Pesantren, Kota Kediri. Yang melibatkan oknum guru.
Ketua Bidang Data, Komunikasi dan Litbang Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Jatim, M Isa Ansori mengatakan, kasus-kasus tersebut terjadi karena lemahnya pengawasan dan perhatian kepada anak. Kondisi tersebut yang menjadi salah satu faktor penyebab kekerasan seksual terjadi.
“Saya melihat maraknya aksi kekerasan seksual terhadap anak adalah sebagai akibat dari masih lemahnya pengawasan dan pencegahan,” katanya, Sabtu (23/7/2022).
Editor : Arif Ardliyanto