Tak hanya itu, jadwal mengajar para guru juga dilakukan secara bergiliran. Sebab, tenaga pendidik yang mengajar adalah guru yang berdomisili atau terdekat dengan sekolah. Oleh sebab itu, Yusuf berharap dengan penciptaan berbagai ruang positif dalam proses pendampingan belajar siswa SD dan SMP ini mampu memicu interaksi, kreativitas, kolaborasi, rasa gotong-royong, tolong-menolong, dan toleransi pada anak.
“Harapan kami warga ikut berperan aktif karena para RW dan Kader Surabaya Hebat (KSH) senang mendampingi anak-anak supaya ada tempat dan waktu untuk melakukan kegiatan positif. Anak-anak bisa saling berinteraksi dengan temannya, bisa membahas tentang bidang studi pembelajaran dan mengaji,” pungkasnya
Editor : Arif Ardliyanto