Catatan sejarah revolusi Indonesia memiliki cerita peristiwa kelam gerakan 30 September aau G 30 S yang terjadi tahun 1965. Peristiwa tersebut menyisakan luka mendalam bagi mereka yang terlibat baik bagi sebagai pelaku maupun sebagai korban.
Sepanjang tahun 1965 hingga tahun 1967 terjadi penumpasan PKI dan para simpatisan PKI yang terjadi di seluruh Indonesia. Salah satu penumpasan para anggota PKI dan para simpatisan PKI terjadi di Banyuwangi, Jawa Timur, dengan nama operasi Gagak Hitam.
Terlepas dari berbagai kekejaman yang dilakukan oleh PKI terhadap Ulama, Santri dan aparat desa di Banyuwangi. Penumpasan PKI yang terjadi di Banyuwangi ini juga telah memakan ratusan bahkan ribuan korban jiwa yang melayang. Dalam penumpasan ini banyak orang-orang PKI yang dihabisi dengan cara diikat tangannya hingga dihabisi secara beramai-ramai dan membuang jenazah mereka ke sungai.
Disisi lain, peristiwa kelam gerakan 30 September gerakan menculik dan menghabisi para militer terbaik Indonesia telah membuat pemerintah pusat melakukan penumpasan terhadap para pelaku G 30 S. Gerakan 30 September atau G30S menurut versi pemerintahan Orde Baru ini didalangi oleh Partai Komunis Indonesia atau PKI.
Otomatis pemerintahan pusat memberikan himbauan untuk melakukan penumpasan terhadap orang-orang PKI atau simpatisan PKI sampai ke akar-akarnya. Bahkan sampai terhadap siapa saja yang mereka anggap PKI diseluruh Jawa-Bali hingga menyebar sampai ke daerah-daerah diseluruh Indonesia. Salah satu tempat yang menjadi sasaran penumpasan terhadap PKI akibat kekejaman PKI ini terjadi di kota Banyuwangi yang dikenal dengan penumpasan PKI Operasi Gagak Hitam.
Gagak Hitam merupakan sebuah pasukan yang dibentuk untuk menumpas anggota dan simpatisan PKI di Banyuwangi, Jawa Timur. Gagak Hitam ini bukanlah sebuah pasukan Angkatan Bersenjata namun mereka merupakan anggota dari berbagai organisasi diantaranya Nadhlatul Ulama (NU), Partai Nasionalis Indonesia (PNI) dan organisasi onderbouw keduanya yang berada di Banyuwangi, Jawa Timur.
Editor : Arif Ardliyanto