get app
inews
Aa Text
Read Next : BPJS Ketenagakerjaan Sidoarjo Gaungkan Slogan Kerja Keras Bebas Cemas dalam Karnaval Shining Jayanda

Sandiaga Hadiri IPO Cap Tikus, Pengamat : Berpotensi Ganjal Pencalonannya Sebagai Cawapres

Kamis, 11 Mei 2023 | 07:19 WIB
header img
Sandiaga S Uno. Foto/MNC Portal

SURABAYA, iNewsSurabaya.id - Dari koalisi politik dan survei yang dilakukan lembaga survei politik masih menempatkan Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto dan Anies Baswedan sebagai calon terfavorit capres.

Meski demikian menurut pengamat politik Cecep Hidayat, kemungkinan adanya capres alternatif di luar mereka masih mungkin terjadi.

Jika Partai Golkar tergoda dan tak diakomodasi kepentingannya dalam koalisi parpol yang saat ini ada, bisa jadi capres alternatif muncul.

“Saya menduga Partai Golkar akan bergabung dengan poros yang ada. Ada atau tidaknya capres alternatif ini tergantung dari negosiasi antar parpol yang telah membuat koalisi. Namun berdasarkan hasil munas terakhir menyebutkan capres dari Partai Golkar adalah Arilangga Hartarto,” kata Cecep.

Menurut Cecep, nantinya capres ini memilih cawapres yang sesuai dengan kebutuhannya untuk memenangkan pilpres. Sehingga nantinya cawapres tersebut akan dapat melengkapi kekurangan dari capres.

Misalnya karakter Ganjar yang memiliki latar belakang politikus serta nasionalis, akan mencari cawapres yang berasal dari kalangan religius dan profesional.

Prabowo yang memiliki latar belakang militer dan politikus, diperkirakan akan mencari cawapres yang bisa melengkapi dirinya. Seperti sosok yang mengerti ekonomi.

Anies diperkirakan akan mencari cawapres yang mampu mendapatkan suara dari provinsi di Jawa Timur dan Jawa Tengah. Sebab kekuatan Anies saat ini masih dari Jawa Barat dan DKI Jakarta.

Sementara untuk liga cawapres masih menempatkan Erick Thohir, Ridwan Kamil dan Sandiaga S Uno sebagai yang terbaik.

Dari prediksi Cecep, yang akan menghalangi Kang Emil untuk maju menjadi cawapres adalah Partai Golkar.

Sebagai pendatang baru, Cecep menilai Kang Emil masih memiliki tantangan untuk bisa mendapatkan dukungan di internal Golkar.

Seperti diketahui, Golkar terdiri dari banyak faksi. Sehingga tak mudah bagi Kang Emil mendapatkan rekomendasi dari banyak faksi di Partai Golkar.

“Sedangkan kasus Kang Emil dalam penggunaan anggaran pembangunan Mesjid Al Jabar, saya tak mengetahui secara persis. Jika ada pihak yang ingin melaporkannya ke BPK atau pihak berwajib atas kasus tersebut itu jauh lebih bagus. Nanti Kang Emil bisa menjelaskan kepada pihak berwenang mengenai penggunaan anggaran pembangunan Mesjid Al Jabar,” terang Cecep.

Editor : Ali Masduki

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut