SURABAYA, iNewsSurabaya.id - Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa mendapat Anugerah Pemda Transformatif Provinsi untuk Kategori Pemda Transformasi Digital, Senin (29/5/2023). Penghargaan diterima langsung oleh Plt. Dinas Pendidikan Provinsi Jatim Wahid Wahyudi diserahkan langsung oleh Mendikbud Ristek Nadiem Anwar Makarim.
Anugerah ini diberikan sebagai keberhasilan Pemprov Jatim dalam meningkatkan literasi numerasi dengan mendorong penyelenggara Pendidikan menggunakan Platform Merdeka Mengajar dan akun belajar.id untuk meningkatkan mutu pembelajaran dan pengelolaan satuan pendidikan pada tingkat Pemerintah Daerah Provinsi.
Tak hanya itu, penghargaan ini tak lepas dari inovasi yang digagas Khofifah dalam mengatasi persoalan learning loss di Jatim selama pandemi Covid-19 sejak tahun 2020 lalu. Di mana pada masa ini, pendidikan menjadi sektor yang terdampak karena terbatasnya pembelajaran tatap muka.
Salah satu solusi agar seluruh wilayah tetap terjamah pendidikan dan pembelajaran tetap berjalan dengan baik, saat itu digagaskan alat Anjungan Belajar Mandiri (ABM). Alat ini diberikan kepada daerah yang berada di wilayah pegunungan, pedalaman dan kepulauan yang tidak terjangkau oleh internet.
Inovasi ini merupakan salah satu dari program digitalisasi pendidikan yang merupakan program prioritas Pemprov Jatim sejak tahun 2020 saat pandemi Covid-19.
"Adanya alat ini (ABM,red) agar tidak ada daerah yang tidak bisa menikmati digital. Keluarnya kebijakan pembelajaran jarak jauh (PJJ), membuat Jatim mencetuskan program prioritas ABM dan menjadi satu-satunya provinsi di Indonesia yang semua wilayahnya menikmati teknologi digital," kata Khofifah.
Dijelaskan Khofifah, ABM merupakan alat yang berisi berbagai materi pembelajaran, dimana guru bisa mengupload dan mendownload bahan ajar. Alat juga dipasang semacam wifi yang dapat menjangkau dengan radius maksimal 30 meter. Alat tersebut terpasang di balai desa/sekolah yang mudah dijangkau oleh siswa.
Penghargaan yang diraih Gubernur Khofifah ini juga dilandaskan dari program Implementasi Kurikulum Merdeka yang diterapkan di SMA/SMK dan SLB di Jatim. Dari jumlah 4.157 lembaga, di akhir tahun 2022, sebanyak 76 persen SMA/SMK dan SLB sudah melaksanakan IKM. Jumlah ini terbanyak diantara provinsi lainnya di Indonesia.
Kemudian, pada awal Mei 2023, capaian IKM mendekati 99 persen diterapkan di lembaga sekolah di Jatim. Dari total lembaga SMA/SMK dan SLB, hanya 48 lembaga yang belum melaksanakan IKM karena ada permasalahan akun. Jatim juga menjadi provinsi terbanyak yang memanfaatkan akun belajar.id untuk mengakses kebutuhan kegiatan belajar mengajar.
Editor : Ali Masduki