Selain itu, Gunawan menyebut putrinya termasuk sosok yang pendiam. Maaka dari itu, ia pun mengaku sangat sedih dan terpukul dengan kepergian putrinya.
"Anak ini emang pendiam, tertutup, Itu yang membuat kami kehilangan. Dia tidak pernah cerita ada masalah, selama ini baik-baik saja," ucap Gunawan sambil menitikkan air mata.
Lebih lanjut, Gunawan menduga penyebab korban nekat mengakhiri hidupnya sendiri lantaran terlalu capek menjalani hidup dengan bekerja, Koas, hingga membantu ibu. Apalagi korban sering bolak-balik Surabaya - Kediri,
"Dia mungkin terlalu capek kerja bolak-balik Surabaya-Kediri, terus kadang bantu-bantu ibunya. Terus dia juga harus Koas di Unair Surabaya, kasihan," tuturnya,
Bahkan Gunawan juga menyebut putrinya pernah memaksakan diri untuk tetap bekerja lalu kuliah Koas kedokteran hewan meski dalam kondisi sakit. "Dia pernah infeksi tenggorokan, suara habis tapi tetap berangkat kuliah," lanjutnya.
Maka dari itu, Gunawan tak kuas menahan tangisnya. Ia tak menyangka di balik sosok Bernadette Croline yang pekerja keras kuliah sambil bekerja demi mendapatkan gelar dokter hewan, ternyata menyimpan sisi rapuh.
"Saya merasa kaget dan kehilangan. Dia dan saya dekat, tapi dia gak pernah merasa terbebani hidupnya," ujar Gunawan.
Gunawan pun kembali mengingat pertemuannya terakhir dengan sang putri yang datang ke Kediri pada Selasa minggu lalu. "Dia kadang-kadang liburan ke Kediri itu cuma seminggu setelah itu balik lagi ke Surabaya," pungkasnya.
Editor : Hikmatul Uyun