get app
inews
Aa Read Next : GP Ansor Jatim Bahas Peluang Kerja Sama dengan Konjen Australia di Surabaya

Mengulik Hubungan Bilateral Indonesia dan India

Sabtu, 27 Januari 2024 | 15:06 WIB
header img
Perdana Menteri Narendra Modi dan Presiden Joko Widodo pada KTT Pemimpin G20 yang diadakan di New Delhi, India pada 9-10 September 2023. Foto/Istimewa

Pentingnya melestarikan Bumi untuk generasi mendatang dan bagi perempuan dalam masyarakat disampaikan secara mengesankan melalui inisiatif G-20 India yang bertajuk ‘Mission LiFE’, Gaya Hidup untuk Lingkungan; dan Perempuan Memimpin Pembangunan. Untuk pertama kalinya pada tahun 2023, India menyelenggarakan dua KTT Voice of Global South. 

Tujuannya adalah menjadikan kebu- tuhan negara-negara Global South sebagai bagian dari agenda G-20. Presiden Joko Widodo berpartisipasi dalam KTT kedua pada bulan November 2023, dan mendorong negara-negara Global South untuk mengambil peran yang lebih besar dalam tata kelola global melalui reformasi lembaga multilateral. 

"Dimasukkannya Uni Afrika sebagai anggota G-20 pada KTT Delhi merupakan salah satu wujud agenda inklusif India," tegas Sandeep.

Kisah India

Kisah India didorong oleh perekonomian yang menyaksikan peningkatan pemasukan teknologi dan digitalisasi, penekanan yang lebih besar pada manufaktur di India khususnya produk-produk khusus, pembangunan infrastruktur berkua- litas, memastikan konektivitas multi- moda yang lancar, dan peningkatan daya saing keranjang ekspor India. Hasilnya dapat dilihat semua orang. 

India saat ini merupakan negara dengan perekonomian terbesar ke-5 di dunia dengan PDB lebih dari 3,7 triliun dollar AS yang diperkirakan akan tumbuh sebesar 7 persen pada tahun 2024.

Terdapat beberapa prediksi bahwa India akan menjadi negara dengan perekonomian terbesar ketiga di dunia pada tahun 2030 dengan PDB sebesar lebih dari 7,3 triliun dollar AS. 

Pada beberapa indikator lain seperti cadangan devisa, kinerja pasar modal, investasi asing langsung, inflasi dan manajemen defisit transaksi berjalan, India menunjukkan kinerja yang kuat meskipun terjadi perlambatan dan hambatan global akibat pandemi Covid-19 dan perang di Ukraina yang mengakibatkan gangguan pada rantai pasokan dan peningkatan biaya bahan bakar, pangan, dan pupuk. 

Meskipun terdapat tantangan, Defisit Transaksi Berjalan India menyempit menjadi 1,9 persen dari PDB pada tahun fiskal 2023, sementara cadangan devisa mencapai 617 miliar dollar AS pada bulan Januari 2024.

Editor : Ali Masduki

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut