Dalam peritiwa tragis itu, Pak Nas harus merelakan puteri mungilnya, Ade Irma Suryani Nasution, yang meninggal dunia akibat serangan 30 September tersebut. Hubungan Pak Nas dan Presiden Soekarno pun semakin tidak harmonis. Apalagi setelah peristiwa berdarah itu Presiden Soekarno ‘tidak menyalahkan’ PKI.
Pak Nas kemudian bersatu dengan Mayor Jenderal Soeharto yang menjabat Pangkostrad (Panglima Komando Strategi Angkatan Darat). Mereka menumpas dan memberantas PKI hingga akhirnya Presiden Soekarno tidaklagi menjabat presiden.
Jenderal Nasution terkenal dengan prinsip yang kuat, ia dikenal kukuh dan tidak gentar menghadapi ketidakberesan
Pak Nas kemudian ditunjuk sebagai ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara (MPRS). Beberapa petinggi Angkatan Darat bahkan memintanya untuk menggantikan Soekarno sebagai presiden.
Lewat keputusannya, MPRS kemudian menetapkan Jenderal Soeharto menjadi Presiden pada tahun 1968. Dimulailah lembaran baru dalam pemerintahan Indonesia dengan sebutan Orde Baru (Orba).
Editor : Arif Ardliyanto