Kemesraan hubungan Pak Nas dengan Presiden Soeharto rupanya juga tidak berlangsung lama. Keterlibatan Pak Nas dalam Petisi 50 menyebabkan Pak Nas dipensiunkan lebih dini dari dunia militer.
Perlahan namun pasti nama Pak Nas ‘lenyap’ dan pentas politik dan militer nasional. Seperempat abad kemudian, 1997, nama Pak Nas kembali muncul. Secara tidak terduga ia dianugerahi pangkat Jenderal Besar pada peringatan HUT ABRI 5 Oktober 1997 oleh Presiden Soeharto.
Jenderal Nasution terkenal dengan prinsip yang kuat, ia dikenal kukuh dan tidak gentar menghadapi ketidakberesan
Jadilah ia salah satu dan tiga orang di Republik ini yang menyandang 5 bintang di atas bahunya. Dua jenderal lainnya adalah Panglima Besar Jenderal Soedirman dan Jenderal Besar Soeharto.
Sekitar tiga tahun kemudian, tanggal 6 September 2000, Jenderal Besar Abdul Haris Nasution menghembuskan napas terakhirnya di RS Gatot Soebroto Jakarta setelah dirawat beberapa waktu.
Editor : Arif Ardliyanto