Peperangan telah menjadi lebih luas dan lebih dalam, antara lain pula karena kemajuan teknik. Peperangan dewasa ini meminta sifat yang semesta, seantero rakyat baik harta dan tenaganya tersedia untuk diolah, untuk mencapai kemenangan.
Semua sumber-sumber yang tersedia harus dipergunakan. “Untuk mengalahkan bangsa lawan, bukan saja harus dibinasakan angkatan bersenjatanya, melainkan harus demikian pula semua susunan dan lembaga politik dan sosial ekonominya. Perang dewasa ini, bergolak sekaligus di sektor militer, politik, psikologis, dan sosial-ekonomis. Maka sifat serangan adalah semesta, demikian pula yang diserang menggunakan pertahanan rakyat semesta,” demikian sekilas isi kandungan buku tersebut.
Jenderal Nasution terkenal dengan prinsip yang kuat, ia dikenal kukuh dan tidak gentar menghadapi ketidakberesan
Awalnya buku itu dirilis pada tahun 1953, dan menjadi salah satu buku paling banyak dipelajari oleh akademi militer di dunia bersama dengan karya-karya Mao Zedong. Jenderal AH Nasution juga diketahui telah menulis sebanyak 77 buku.
Di antaranya bertema seputar politik, militer, biografi, sosial, pendidikan. Di akhir hayatnya, Jenderal AH Nasution tidak mewariskan materi kepada keluarganya, melainkan perjuangan dan idealisme
Sumber: - "Pokok-pokok Gerilya” (Fundamentals of Guerrilla Warfare) - Dan Pertahanan Republik Indonesia Di Masa Yang Lalu Dan Masa Yang Akan Datang", Jenderal Besar DR. A.H. Nasution- penyunting Kol. Caj. Dra. Nasikhah M., A. Yogaswara, Cet. I - Yogyakarta, Penerbit: NARASI. - www.sejarawan.com
Editor : Arif Ardliyanto