Gatot Iskandar kelahiran 4 September 1930 itu mengisahkan, arahan dari Jakarta mewajibkan di tempat mereka berhenti juga harus menyebarkan kabar kemerdekaan.
Kebetulan, saat ini sewaktu naik bus tiba-tiba mogok di daerah Bukittinggi. Ia mendapat sambutan hangat dari warga yang mengetahui tugas berat yang harus dilakukan remaja seusianya.
“Benar, Nak? Negara kita sudah merdeka?!” kata seorang bapak tua seperti tak percaya.
Raut wajahnya yang tadinya terkejut, seketika berubah menjadi gembira ketika Gatot dan temannya Hamid menjawab dengan anggukan kepala. Si pak tua segera mengabarkan kepada para penumpang yang ada di warung tersebut.
“Hai, Bung! Bapak-bapak, Ibu-ibu. Dengar, dengar!” katanya bersemangat. “Ada berita gembira. Negara kita sudah merdeka. Ya, merdeka! Kedua anak muda itu yang bertugas membawa berita itu dan menyebarluaskan kemari!”
Editor : Arif Ardliyanto