Diselamatkan Warga, Rusa Bawean Bangkit dari Ancaman Kepunahan
Data historis mencatat bahwa pada tahun 1979, populasi rusa bawean diperkirakan mencapai 400 ekor. Meski mengalami fluktuasi, tren populasi dalam beberapa tahun terakhir menunjukkan kecenderungan stabil berkat upaya konservasi yang konsisten

Nursyamsi menginformasikan bahwa konservasi yang dilakukan menunjukkan hasil positif, dengan populasi rusa yang cenderung stabil dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Hal ini menunjukkan bahwa upaya konservasi mulai membuahkan hasil dan memberikan harapan bagi kelestarian spesies ini.
Konservasi rusa bawean tak bisa berjalan tanpa dukungan masyarakat. Salah satu tokoh yang konsisten mengadvokasi pelestarian ini adalah Faisyal Effendi Baweany, seorang aktivis lingkungan dan pariwisata yang dikenal luas di Pulau Bawean.
"Konservasi rusa bawean bukan hanya tentang menyelamatkan spesies ini, tetapi juga membangun kesadaran masyarakat bahwa satwa liar memiliki peran penting dalam ekosistem. Jika kita bisa mengelola konservasi dengan baik, rusa bawean dapat menjadi daya tarik ekowisata yang menguntungkan bagi warga setempat," jelas Faisyal
Ia aktif membangun jembatan antara warga lokal, wisatawan, dan pihak luar melalui edukasi, kampanye sekolah, serta diskusi dengan pemerintah desa. Faisyal mendorong konsep konservasi partisipatif sebagai solusi jangka panjang.
Untuk memastikan kelestarian rusa bawean, dibutuhkan sinergi antara pemerintah pusat dan daerah, akademisi, masyarakat lokal, serta organisasi lingkungan. Pembangunan kembali sistem konservasi yang tangguh terhadap bencana dan memiliki landasan hukum jelas menjadi langkah prioritas.
Selain itu, pengembangan ekowisata berbasis konservasi dapat menjadi solusi yang berkelanjutan, sekaligus meningkatkan taraf ekonomi masyarakat tanpa mengeksploitasi alam
Rusa bawean adalah warisan alam yang tidak tergantikan. Sebagai satu-satunya habitat asli di dunia, Pulau Bawean memegang peranan penting dalam menjaga keberlangsungan spesies ini. Tanpa langkah konkret dan kolaborasi multipihak, rusa bawean bisa menghadapi kepunahan lebih cepat dari yang diperkirakan.
Dengan pendekatan konservasi yang adaptif, regulasi yang kuat, dan partisipasi aktif masyarakat, rusa bawean dapat terus hidup sebagai simbol keanekaragaman hayati Indonesia.
Penulis: Dzikry Nur Alam, Syahrial Fathur Rozi Darmawan
Editor : Arif Ardliyanto