get app
inews
Aa Read Next : Perairan Tercemar Mikroplastik, Pelajar di Banyuwangi Jadi Detektif Sungai

Pencemaran dan Polusi Mikroplastik Percepat Kepunahan Ikan Ciliwung

Minggu, 10 April 2022 | 22:59 WIB
header img
Tim kspedisi Sungai Nusantara (ESN) melakukan pemantauan kualitas air Sungai Ciliwung. (Foto: Dok Ecoton)

BOGOR, iNewsSurabaya.id - Sungai Ciliwung merupakan habitat beragam jenis ikan. Dari inventarisasi tim Ekspedisi Sungai Nusantara (ESN), ditemukan ada 23 spesies ikan. 

Peneliti Lembaga Kajian Ekologi dan konservasi lahan basah (Ecoton), Prigi Arisandi, menyebut data tersebut diperoleh dari kegiatan penangkapan ikan dengan metode pancing di Ciliwung Segmen Bogor, Depok dan Jakarta.

Selanjutnya wawancara dengan komunitas sungai Ciliwung Institut, komunitas pemancing yang dipublish dalam youtube, data sekunder media online dari 2014 hingga 2021. 

"Keberadaan ikan di Ciliwung perlu untuk diteliti lebih lanjut pada musim kemarau karena diyakini masih banyak jenis-jenis ikan unik yang masih belum teridentifikasi di Ciliwung," kata dia.

Tercemar Mangan dan Phospat

Koordinator Ekspedisi Sungai Nusantara, Amiruddin Muttaqin menjelaskan, berdasarkan pemantauan kualitas air dengan menggunakan Parameter Phospat menunjukkan kadar 2 ppm. Padahal standarnya tidak boleh lebih dari 0,20 ppm sedangkan kadar Mangan (Mn) sebesar 0,4 ppm.

Sedangkan baku mutu PP 82/2021 tentang baku mutu air sungai mensyaratkan kadar Mn tidak boleh lebih dari 0,1 ppm.

Tingginya phospat disebabkan tidak adanya unit pengolah limbah komuna untuk limbah domestik yang mengandung detergen. Selain dari detergen tingginya phospat juga disumbang sector pertanian di kawasan Puncak

Grafik diatas menunjukkan bahwa Ciliwung telah terkontaminasi mikroplastik sejak dari Hulu di Bogor. Bahkan di Ciliwung daerah Yasmin ditemukan kadar mikroplastik paling banyak dibandingkan 5 lokasi lainnya.

Yaitu sebesar 268 partikel dalam 100 liter air, jenis mikroplastik yang paling mendominasi adalah jenis fiber atau benang-benang yang berasal dari Textil atau laundry.

“Sampah plastik di air akan terfragmentasi (terpecah-pecah) menjadi serpihan kecil dibawah 5 mm yang biasa disebut mikroplastik. Keberadaan mikroplastik akan berpengaruh pada system pernafasan/insang dan memicu kematian ikan,” ungkap Amiruddin Muttaqin.

Editor : Ali Masduki

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut