get app
inews
Aa Read Next : Aktivis Lingkungan Desak Konjen Jepang Hentikan Pengiriman Sampah Plastik ke Indonesia

LEPPAMI Aceh dan ESN Prihatin Pengolahan Sampah di Tapak Tuan Tidak Menjadi Prioritas

Rabu, 25 Mei 2022 | 09:04 WIB
header img
Sampah sachet dari produsen-produsen besar yang mengganggu estetika di kota Tapak Tuan. (Foto: Tim ESN)

Lebih ia menjelaskan bahwa sampah jenis sachet tidak laku di bank sampah dan sulit untuk didaur ulang sehingga umumnya sampah ini berakhir dengan dibakar atau dibuang di sungai berakhir di laut.

“Selain sampah-sampah plastik bermerk kami juga menemukan sampah tidak bermerk seperti tas kresek, sedotan, tas bening, pakaian bekas dan Styrofoam," ujarnya

Untuk sampah yang bermerk, lanjutnya, harus menjadi tanggung jawab produsen untuk ikut mengelola. Mengingat dalam Undang-undang pengelolaan sampah nomor 18 Tahun 2008 menjelaskan bahwa setiap produsen yang menghasilkan sampah dalam produknya yang tidak bisa diolah maka produsen harus ikut bertanggung jawab. 

"Tanggung jawab perusahaan turut mengolah sampahnya ini dikenal dengan prinsip EPR atau extended Produser Responsibility,” tegasnya.

Berdasarkan hasil kajian lapangan tersebut, Ecoton mendorong para produsen besar seperti Wings, Unilever, Indofood, Mayora, Unicharm dan Frisian Flag agar memberikan kontribusinya dalam pengelolaan sampah di Tapak Tuan.

”Produsen ini sudah menghasilkan sampah-sampah sachet yang tidak bisa didaur ulang. Sehingga mencemari perairan di tapak tuan dan memberikan efek ancaman kesehatan serius, karena sampah sachet akan terpecah menjadi mikroplastik dan dikonsumsi ikan selanjutnya ikan menjadi sumber protein bagi manusia," jelasnya.

Prigi menegaskan, mikroplastik yang ada diperairan itu akan mengikat polutan di air seperti phospat, klorin, logam berat dan polutan lain dalam air. Polutan ini akan masuk kedalam tubuh melalui ikan yang dikonsumsi oleh manusia.

"Jika tidak ada upaya pengendalian dan pengurangan penggunaan plastik sekali pakai dan produk dalam sachet, maka jumlah sampah plastik di perairan Tapak Tuan akan terus meningkat yang pada gilirannya akan menjadi ancaman serius bagi kesehatan Penduduk Tapak Tuan,” tegasnya.

Editor : Ali Masduki

Follow Berita iNews Surabaya di Google News Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut