Pelayanan Kontrasepsi di Jawa Timur Ditingkatkan, Ini Cara Pencegahan Miliki Anak yang Disukai Warga

Fahrezi Chandra
Berdasarkan Data Sistem informasi Keluarga (SIGA-YAN) KB per 16 Juni 2023 masih tinggi, di angka 12,97 persen, sedangkan target unmetneed atau kebutuhan KB  sebesar 11.74 persen. Foto iNewsSurabaya/ist

Selain itu juga maraknya pernikahan usia dini di beberapa wilayah di Jawa Timur. Berdasarkan data Dispensasi Nikah dari Pengadilan Tinggi Agama  pada tahun 2022 ada 10 kabupaten tertinggi, yaitu Pengadilan Agama (PA) Jember sebanyak 1.388 kasus, PA Malang sebanyak 1.384 kasus, PA Kraksaan sebanyak 1.141 kasus, PA Banyuwangi sebanyak 876 kasus, PA Lumajang sebanyak 849 kasus, PA Bondowoso sebanyak 722 kasus, PA Pasuruan sebanyak 703 kasus, PA Kediri sebanyak 584 kasus, PA Bojonegoro sebanyak 527 kasus dan PA Tuban sebanyak 511 kasus. 

Sedangkan untuk status gizi, sambung Sukamto, berdasarkan data Survey Status Gizi Balita Indonesia (SSGBI) bahwa angka prevalensi stunting di Jawa Timur mengalami penurunan signifikan. Data SSGBI tahun 2019 sebanyak 26,86 persen turun menjadi 23.5 persen pada SSGBI Tahun 2021, sedang data SSGBI tahun 2022 turun menjadi 19.2 persen. 

"Kita masih punya tugas berat untuk menurunkan angka stunting sebesar 5.2 persen yang sangat membutuhkan kerjasama dan pendekatan secara komprehensif dan berkesinambungan dengan berbagai pihak. Oleh karenanya dukungan ibu bidan sangat diperlukan dalam mendukung percepatan penurunan angka stunting di Jawa Timur, salah satu upaya kami adalah dengan meningkatkan kemampuan bidan dalam memberikan pelayanan kontrasepsi melalui pelatihan yang dilakukan secara daring selama tujuh hari dan luring di Surabaya juga selama tujuh hari," terangnya. 

Untuk pelatihan ini, ungkap Sukamto diberikan kepada 125 Bidan Se-Jatim yang dibagi dalam lima angkatan dalam satu tahun ini. Dalam satu angkatan sebanyak 25 orang Bidan dan kali ini adalah angkatan ke-IV dan semua peserta pelatihan dinyatakan lulus. 

Sementara itu, Sekretaris Pengurus Daerah Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Provinsi Jawa Timur, Wiwiek Hariyati, menjelaskan, pihaknya sangat berterimakasih kepada Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Timur yang sudah memberikan pelatihan pelayanan kontrasepsi kepada para Bidan di Jawa Timur.

Tahun lalu pelatihan pelayanan kontrasepsi juga dilakukan dengan jumlah peserta 20 orang bidan dalam satu angkatan. Ia sangat bersyukur pada tahun 2023 ini, Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Timur kembali mengadakan pelatihan pelayanan kontrasepsi dengan jumlah peserta lebih banyak dari tahun lalu, yaitu 25 orang bidan dalam setiap angkatan. 

"Pelatihan pelayanan kontrasepsi ini sangat kami butuhkan, apalagi untuk pelayanan kontrasepsi kali ini tidak saja dengan yang dulu, sebut saja untuk pelayanan CTU yang kali ini lebih ditekankan pada konseling dari Alat Bantu Pengambilan Keputusan ber-KB (ABPK) dan penapisan kriteria kelayakan medis dalam penggunaan kontrasepsi (Roda KLOP), " ungkap Wiwiek. 

Wiwiek menjelaskan kedua hal tersebut memiliki peranan sangat penting bagi keberhasilan kontrasepsi yang akan dijalani oleh akseptor KB. Bila ABPK dan Roda KLOP berhasil maka pelayanab selanjutnya akan berhasil. 

"Pelatihan pelayanan kontrasepsi seperti ini sangat kami butuhkan. Kami berharap bahwa pelatihan seperti ini akan terus dilakukan, "pungkasnya

 

Editor : Arif Ardliyanto

Sebelumnya

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network