Menanggapi opsi-opsi tersebut, Kardaya Warnika, menekankan yang paling penting adalah solusi yang diberikan harus sederhana dan kontinyu. Misal, dengan memanfaatkan data-data yang sudah ada di Kemensos, BPS, Bapennas, dan lainnya. Dari data tersebut dapat dilakukan plotting orang yang perlu disubsidi dan diberikan subsidi sesuai dengan yang dibutuhkan.
Sementara, Maompang Harahap, merespons opsi-opsi kebijakan dengan mengingatkan bahwa permasalahan BBM ini melibatkan beragam stakeholders sehingga merupakan isu yang sangat sensitif.
"Masing-masing skenario disusun dan disiapkan dengan baik terutama dampak terhadap inflasi, namun tetap penguatan pengawasan di lapangan atas implementasi kebijakan menjadi poin yang sangat krusial," tegasnya.
Pada diskusi publik ini juga dibahas bagaimana potensi pemanfaatan teknologi seperti MyPertamina dalam pengawasan BBM Subsidi dan Kompensasi. Walaupun perkembangan MyPertamina cukup positif, namun masih terdapat sejumlah tantangan seperti adaptasi user, kesiapan infrastruktur, dan permasalahan teknis di lapangan.
Selain itu, dalam diskusi tersebut juga ditekankan bahwa penerapan teknologi harus dijalankan secara konsisten dan didukung oleh penguatan regulasi sehingga kebijakan pengendalian konsumsi BBM dapat efektif
Editor : Ali Masduki